Senin, 14 Oktober 2013

Idul Adha Tanpa Keluarga

Idul Adha Tanpa Keluarga
(Wenda Alifulloh)

Tahun ini adalah tahun kedua aku di Bandung, Sejak pada tahun sebelumnya aku dnyatakan sebagai Mahasiswa Di Universitas Pendidikan Indonesia. dan seperti biasa, Idul Adha tahun ini adalah idul adha kedua aku tanpa Keluargaku yang ada di Riau Sana.

                Buat kamu yang mau kisahku tahun lalu, bisa cek disini, atau Puisi yang membuat banyak teman-temanku menangis Ada disini.

                Sejak 2 hari lalu, kampusku sudah libur, Tapi kali ini beda. Biasanya walaupun libur aku masih bisa ngeliat lalu lalang kehidupan mahasiswa di Kampus, tapi pada libur kali ini, Aku benar-benar menemukan Lapangan Parkir didepan Gymnasium yang sangat amat Luas menjadi Kosong dan benar-benar Bersih. Nggak bisa di pungkiri agak ‘sakit’ si, siapa orang yang tidak ternyuh ketika harus Merayakan hari Raya di Rantau. Ditambah lagi, kesulitan-kesulitan dari tahun-ketahun semakin berat.

                Memang, teknologi handphone membuat kita Mampu berkomunikasi dengan keluarga kita, sekalipun itu jauh. Aku pun melakukan itu, tapi aku nggak munafik bahwa Hati juga turut bergetar kala suara Bunda di seberang pulau sana menyebut nama kita dengan suara nyaris menangis.



                2 bulan lalu aku bersama mereka, dan dipenghujung kebersamaan kami aku bahkan masih terisak, nggak malu meskipun usiaku sudah 19 tahun. Tapi mungkin naluri bungsu dan anak yang selalu dapat kasih sayang dari keluarga membuat aku nggak Malu. Dalam percakapan malam itu, mama menangis karena Baru saja Idul Fithri kita berkumpul namun segera aku harus m=kembali untuk menuntut ilmu ditempat yang jauh dari keluarga. Aku sedih juga. Bahkan aku inget banget ketika malam itu aku bilang sama mama,
“Ma.. kalau aku boleh milih, Untuk Terus Jadi anak Kecil mama, aku lebih memilih itu. dari pada aku harus tumbuh dewasa. Aku memilih untuk terus kecil dan selalu dalam pelukan mama, tapi ini kehidupan yang harus aku jalani ma.. kita harus belajar kuat,”.

                Kata-kata itu nggak pernah aku lupakan. Dan yang paling buat aku nggak kuat adalah, saat idul adha pasti mama telepon ngomongin soal makanan, dia nangis setiap makan tanpa aku, Setiap ngebuat makanan kesukaanku..

                Ah ma, Malam ini aku baik-baik saja ma, Bahkan aku senantiasa baik dalam baluutan doa dan kasihmu. Aku tau malam tadi aku telah buat engkau menangis karena keadaan ini. Maafkan aku. Mama harus percaya kalau aku mampu melakukan semua kisah yang tertulis untuk hidupku.

Aku sayang mama. Dan terus lah sehat untuk menyokongku, Untuk membuat Catatan kecil di Depan mataku yang berbunyi,
“PERCEPAT STUDI, KELUARGA MENANTI DISANA!”.


_Wenda Alifulloh, Idul Adha Tanpa Keluarga. Bandung 2013_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021