Rabu, 31 Desember 2014

Pandangan Ahli Pendidikan terhadap Kurikulum 2013 dan Kebijakan yang Mengikutinya.

Rabu, Desember 31, 2014
Bagi kalangan pendidikan di Indonesia pasti sangat akrab dengan Kurikulum 2013, terlepas dari segala kontroversi yang ditimbulkannya, ternyata ada sisi lain yang ditilik dari kurikulum warisan Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu 2 tersebut. salah satu fakta yang harus diketahui adalah bahwa Kurikulum 2013 di buat pada jauari 2013 dan diterapkan pada sekitar Juli 2013 artinya hanya dengan persiapan 6 Bulan, padahal di negara lain seperti Jepang, mereka berkali-kali melakukan uji coba dan revisi minimal selama 5 tahun dikaji baru diputuskan apakah sebuah Kurikulum akan diterapkan atau tidak. Penasaran dengan 'Kisah Lain' dibalik Kurikulum 2013, ? saksikan dalam Video berikut ini, dengan Pakar Dr. H. Karso, M. M.Pd (dosen UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDOENSIA, Universitas yang sudah berpengalaman di bidang pendidikan Indonesia sejak 1954).




Jumat, 26 Desember 2014

Edit Foto Orang dan Bangunan dengan PHOTOSCAPE

Jumat, Desember 26, 2014
Pada postingan kali ini, saya akan menunjukkan hasil Editan Foto yang saya lakukan pada dua foto berikut ini


  • Foto Orang
berikut Foto dengan Objek Orang, pada hal ini saya mengambil foto Anak-anak pramuka siaga yang tengah menepis lelah setelah mengikuti upacara peringatan hari pramuka Indonesia pada 14 Agustus 2014, kebetulan saya Pembawa Acara pada Apel Besarnya.

Nah, Kemudian Foto Tersebut saya edit menggunakan Photoscape dan dipercantik serta dimanipulasi kondisinya menjadi begini :


Apabila di Perbandingkan akan nampak seperti ini, cantik Bukan ? seperti sedang berada pada tepi kolam :)


  • Foto Bangunan
selanjutnya adalah foto Bangunan, kali ini saya mengambil Gedung Bumi Siliwangi sebagai Objek Foto, gedung ini merupakan Ikon Universitas Pendidikan Indonesia tempat dimana saya menimba Ilmu.
 ini gambar asli yang saya jepret, btw penjepretan ini bersamaan dengan Photoshoot saya untuk Pemilihan Duta Wisata Kakang Banjarnegara 2014 Lho hehehe.. selanjutnya saya edit, masih dengan Photoscape agar terlihat lebih clasy dan shiny, inilah hasilnya :

nah Lebih Fresh dan ditambah sebuah quote "Sebab Pendidikan Indonesia.. Bermuara di Tempat ini.. dan UPI, Siap Menginspirasi" .. semakin kece kan ?. jika dibandingkan hasilnya seperti ini :

 bagus bukan ?. jadi dengan apapun aplikasi yang kamu gunakan untuk mengedit ebuah foto akan bagus hasilnya jika kamu tahu seluk beluk aplikasi tersebut, dan yang penting juga bahwa saat pengambilan gambar, harus dengan angle yang tepat.
semangat, selamat menginspirasi .. :)

ANIMASI Menemukan Rumus Luas Daerah LINGKARAN dengan Berbagai Pendekatan

Jumat, Desember 26, 2014



Hai.. sudah lama tidak bersua.. pada kesempatan ini saya akan memposting mengenai Bagaimana Mencari Luas Daerah Lingkaran dengan Berbagai Pendekatan, yakni Pendekatan Luas Daerah Persegi Panjang, Segitiga, Trapesium dan Jajargenjang.
disajikan dalam bentuk SHOW dan penuh animasi menarik, sangat cocok untuk pembelajaran di kelas, dan bahasa penghantarnya juga atraktif sehingga dapat memancing Respon Siswa.

Media ini adalah Buatanku Asli dari Mata Kuliah Multimedia Pembelajaran Matematika di Departemen Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia.

Langsung Saja DOWNLOAD Medianya disini ya.

LUAS DAERAH LINGKARAN.

Model Pembelajaran Matematika Tipe Realistik Guna Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa dan Mengurangi Kecemasan Matematika Siswa

Jumat, Desember 26, 2014


          Matematika dalam konteks apapun sangat penting bagi perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas, baik itu matematika yang diperoleh melalui pembelajaran otodidak dalam kehidupan maupun melalui lembaga formal seperti sekolah. Menyadari pentingnya pembelajaran matematika di sekolah, pemerintah sebagai pelaku kebijakan terhadap pendidikan formal melalui Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) pasal 37 menegaskan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
          Pentingnya seseorang dalam belajar matematika tidak lepas dari kehidupan sehari-sehari, misalnya berbagai gagasan yang diutarakan melalui bahasa matematik maupun berbagai persoalan yang dapat diselesaikan dengan merubah kedalam bentuk model matematika. Diluar hal tersebut, seseorang yang mempelajari matematika akan terbiasa berfikir sistematis, logis, kritis dan ilmiah serta kreativ. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut kurikulum KTSP (BSNP, 2006), antara lain :
1.      Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2.      Mengguanakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3.      Memecahkan masalah yang meliputi memahami masalah, merancang model matematik, menyelesaikan model, dan menafsirakn solusi.
4.      Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain  untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5.      Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, sikap rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam memperlajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan.

          Pemahaman terhadap konsep matematis merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah. Selain itu NCTM (2000) menyatakan bahwa visi dari matematika sekolah adalah berdasarkan pada pembelajaran matmatika siswa yang disertai dengan pemahaman. Bransford, Brown, dan Cocking (NCTM, 2000) memaparkan belajar matematika dengan disertai pemahaman juga merupakan komponen terpenting dari kemampuan, bersama dengan kecakapan pengetahuan fktual dan prosedural. Belajar matematika dengan disertai pemahaman sangat diperlukan untuk memungkinakan siswa menyelesaikan masalah yang lain yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang (NCTM, 2000).
          Namun pentingnya pemahaman yang telah dipaparkan sebelumnya, tidak sejalan dengan keampuan pemahaman matematis yang telah dicapai siswa saat ini dan hal ini terlihat dari beberapa hasil penelitian terdahulu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Afrilianto (2012) diperoleh hasil rata-rata postest kemampuan pemahaman matematis siswa SMP dengan pendekatan metaphorical thinking, yaitu sebesar 50,75% dari skor ideal. Begitupun hasil penelitian yang dilakukan oleh Reziyistikha (2012) menunjukan bahwa hasil rata-rata skor postest kemampuan pemahaman matamatis sisw SMP melalui pendekatan open ended dengan pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op adalah sebesar 47,5% dari skor ideal. Kemudain penenelitian yang dilakukan oleh Rahman (2012) diperoleh hasil rata-rata skor postest kemampuan pemahaman matematis siswa SMP dengan pendekatan induktif-deduktif adalah sebesar 45,3% dari skor ideal.
          Selain dari hasil penelitian-penelitian tersebut, kemampuan pemahaman matematis siswa Indonesia dapat diketahui dari hasil survei kemampuan yang dilakukan oleh Programme for International Student Assesment (PISA) Pada tahun 2009 dan The Trends in International Student Mathematics adn Science Study (TIMSS) pada tahun 2011. Kedua lembaga tersebut (PISA dan TIMSS) merupakan lembaga dunia yang meenyelenggarakan survei melalui tes yang salah satunya ditujukan untuk pelajar setingkat SMP yang telah dipilih secara acak dari setiap negara. PISA 2009 diikuti oleh 65 negara dan TIMSS 2011 diikuti oleh 45 negara.
          Hasil PISA 2009 menunjukan bahwa skor rata-rata matematika siswa Indonesia adalah 371, dengan skor rata-rata dunia sebesar 496. PISA bertujuan untuk mengukur kemampuan matemis, yag dedefinisikan sebagai kemampuan sisw auntuk merumuskan, menggunakan dan menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks matematika, meliputi penelaran matematis dan penggunaan konsep matematis, prosedur, fakta, alata untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena (Cheung, 2012). Perbandingann tingkat kecakapan matamatis siswa Indonesia dengan siswa Thailan pada PISA 2009 dapat dilihat pada gambar berikut :


Gambar 1.1
Perbandingan Persentase Siswa Indonesia dan Siswa Thailand ditinjau dari Perbedaan Tingkat Kecakapan Matematis (OECD, 2010)
          Gambar 1.1 menunjukan bahwa kemampuan kecakapan matematis sebagian besar siswa Indonesia berada di level 1, artinya siswa Indonesia hanya mampu menyelesaikan persolan matematika pada konteks yang sederhana. Mereka akan menemui kesulitan ketika menghadapi soal-soal yang lebih rumit.
          Hasil TIMSS 2011 menyebutkan bahwa skor rata-rata matematika siswa di Indonesia adalah 386, dengan rata-rata skor internasional adalah sebesar 500. Salah satu dari standar internasional TIMSS 2011 mengenai prestasi matematika yaitu siswa dapat mengaplikasikan pemahaman dan pengetahuan mereka dalam berbagai situasi yang kompleks (Mullis, Martin, Foy, dan Arora, 2012).
          Selain itu hasil TIMSS 2011 juga menunjukan kinerja siswa Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan kinerja siswa Thailand dan nilai International Median pada standar inetrnasional TIMSS 2011, hanya sekotar 43% siswa Indonesia yang memenuhi low benchmark. Perbandingan kinerja (performance) siswa Indonesia dengan siswa Thailand pada TIMSS 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1



Perbandingan Persentase Pencapaian Siswa Indonesia dan Thailand pada Standar Intenasional TIMSS 2011 mengenai Prestasi Matematika kelas 8



          Beberapa faktor penyebab dari rendahnya kemampuan pemahaman matematis siswa Indonesia, anatara lain adalah siswa terbiasa mempelajari konsep dan rumus-rumus matematika dengan cara menghafal tanpa memahami maksud, isi, dan keunaannya. Mereka hanya fokus pada kerterampilan berhitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sejumlah bilangan (Reys dalam Effendi, 2010). Faktor lainnya yaitu kebanyakan siswa memahami konsep matematis yang baru tanpa disasari pemahaman mengenai konsep matematis sebelumnya. Kondisi tersebut bertentangan dengan hakikat matematika, yaitu bahwa matematika adalah suatu ilmu yang hierarki, dimana terdapat keterkaitan antara satu konsep dengan  konsep lainnya. Pemahaman konsep yang baik membutuhkan komitmen siswa dalam memilih belajar sebagai suatu yang bermakna, lebih dari hanya menghafal, yaitu membutuhkan kemauan siswa mencari hubungan konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari dalam kelas (Dahar dalam Situmorang, 2012).
          Herman (n.d) menjelaskan bahwa siswa membangun pengetahuannya melalui konstruksi-konstruksi pemahamannya yang diperoleh melalui proses belajar atau pengalaman. Jika siswa mendapat hal baru maka persepsi dan konsep lama yang telah ada akan mengklarifikasi apakah hal baru itu dapat diterima sebagai konsep yang baru. Proses pengkonstruksian ini akan lebih cepat jiak siswa saling berbagi pengetahuan dan gagasan yang dimiliki dengan temannya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melaui penerapan model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran berbasis kenyataan yang dialami siswa, sehingga setiap materi yang dipelajari akan ditemukan dalam kehidupan nyata dan dapat menimbulkan interaksi antarsiswa karena keadaan yang nyata yang dialami siswa.
          Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) adalah suatu teori pembelajaran dalam pendidikan matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi melalui proses matematisasi baik horizontal maupun vertikal.
          Model pembelajaran RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda sejak tahun 1970 oleh Institut Freudenthal dan menunjukan hasil yang baik, berdasarkan hasil The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2000. Menurut Freudenthal, aktivitas pokok yang dilakukan dalam RME meliputi.
a.       Menemukan masalah-masalah atau soal-soal kontekstual (looking for problems).
b.      Memecahkan masalah (problem solving).
c.       Mengorganisasikan bahan ajar (organizing a subject matter).
Hal ini dapat berupa realitas-realitas yang perlu diorganisasikan secara matematis dan juga ide-ide matematika yang perlu diorganisasikan dalam konteks yang lebih luas. Kegiatan pengorganisasian ini disebut matematisasi.
          Pada RME siswa belajar mematematisasi masalah-masalah kontekstual. Dengan kata lain, siswa mengidentifikasi bahwa soal kontekstual harus ditransfer ke dalam soal bentuk matematika untuk di pahami lebih lanjut, melalui penskemaan, perumusan, dan pemvisualisasian. Hal tersebut merupakan proses matematisasi horizontal. Selanjutnya dilakukan matematisasi vertikal, yakni siswa menyelesaikan bentuk matematika dari soal kontekstual dengan menggunakan konsep, operasi dan prosedur matematika yang berlaku dan dipahami siswa (Armanto, 2001 : 43).
          Jadi pada langkah matematisasi horizontal berangkat dari permasalahan dunia nyata ditarik masuk ke dalam dunia simbol. Sedangkan dalam matematisasi vertikal adalah proses pelaksanaan pemecahan masalah-masalah dalam bentuk simbol-simbol matematika sesuai prosedur matematika. RME ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa “Matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia”. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. (dalam Depdiknas, 1994 : 21) mengatakan bahwa “Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa”. Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh para siswa (Depdiknas, 2000: 34). Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informasi, sedangkan proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi.
Dua jenis matematisasi diformulasikan (Depdiknas, 1991 : 25), yaitu matematisasi horizontal dan vertikal. Contoh matematisasi horizontal adalah pengidentifikasian, perumusan, dan pemvisualisasian masalah dalam cara-cara yang berbeda, dan pentransformasian masalah dunia riil ke masalah matematika. Contoh dari matematisasi vertikaladalah representasi hubungan-hubungan dalam rumus, perbaikan dan penyesuaian model matematik, penggunaan model-model yang berbeda, dan penggeneralisasian. Kedua jenis matematisasi ini mendapat perhatian seimbang, karena kedua matematisasi ini mempunyai nilai sama (Depdiknas, 2000 : 17).
          Proses pembelajaran matematika tidak terbatas pada keterampilan mengerjakan soal saja sebagai bentuk aplikasi dari konsep-konsep yang telah dipelajarinya,melainkan perlu untuk lebih mementingkan pemahaman pada proses terbentuknya suatu konsep sehingga siswa tidak hanya menghafal informasi-informasi yang diterima, tetapi juga harus memahami dan mengerti secara kesluruhan dan sekaligus menguasai informasi tersebut.
          Namun kenyataannya, masih banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika sebagai suatu pelajaran yang sulit, dianggap menyeramkan , membuat jenuh bagi siswa yang kurang menyikai pelajaran tersebut. Hal ini dissebabkan karena karakteristik dalam matematika bersifat abstrak sehingga menyebabkan sisw amengalami kesulitan dalam belajar matematika dan membuat siswa malas, tidak berminat untuk belajar matematika. Jika kondisi ini terus berlanjut dalam jangka panjang maka tentu saja akan mempengaruhi emosi siswa terhadap pelajaran matematika.
          Citra tentang sulitnya belajar matematika akan menumbuhkan perasaan takut berlebihan sehingga dapat menyebabkan kecemasan pada diri siswa ketika mereka harus berhadapan dengan matematika itu sendiri.
          Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fardhana (2004) yang menyatakan bahwa faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap kecemasan siswa SLTP Surabaya pada matematika adalah materi pelajaran yang dianggap sulit (53%), fasilitas yang kurang memadai (26%), cara mengajar guru yang sulit dipahami (23%) dan karakter guru yang galak (6%).
          Dari pemaparan tersebut tentulah seorang guru haruslah mampu menyampaikan materi matematika dengan baik kepada anak didiknya, sehingga prespektif negatif terhadap matematika yang selama ini melekat pada siswa dapat berubah menjadi kesan yang positif.
          Pembelajaran yang menyenangkan menuntut adanya kebebasan pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengungkapkan makna sebagai hasil dari interpretasinya terhadap segala sesuatu yang ada di dunia nyata. Sedangkan pembelajaran bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Trianto, 2007)
          Berdasarkan hal diatas, pebelajaran matematika di kelas dapat ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman sehari-hari anak. Salah satu pembelajaran yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematics of everyday experience) adalah Realistic Mathematics Education (RME) atau yang di Indonesia dikenal dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRMI).
          Pada RME pola pikir siswa dikembangkan dari hal-hal yang bersifat konkrit menuju hal yang abstrak. Aktivitas belajar dilakukan melalui peragaan-peragaan, dan perabaan. Alat peraga berfungsi untuk menjembatani proses abstraksi dari hal yang bersifat sederhana dan konkrit menuju pengetahuan matematika formal dan baku oleh siswa sendiri.

          Berdasarkan pemaparan tersebut yang menjadi salah satu masalah dalam pendidikan matematika tersebut, dimana masih banyak siswa yang mengalami krisis pemahaman terhadap matematika yang dipengaruhi oleh kecemasan dalam belajar matematika, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Realistik Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis dan Kecemasan Matematika Siswa SMP”

Jumat, 05 Desember 2014

Kisah Diajeng Ayu Sekar Bulan (Logika Kasus CTM UPI) Part 2

Jumat, Desember 05, 2014
Berikut Soal Part 2 Kisah Diajeng Ayu Sekar Bulan, selamat menikmati :



Terpada Kakandaku Dong Hyun Bum Tercinta...
Kakanda.. ingatkah tatkala setahun berlalu engkau berjaya mempersuntingku tika mengalahkan Brahma Wisana Sareswa dari Kerajaan Sanur Di Timur Jawa, Anding Sri Beduga dari Kerajaan Lingga di Sumatera, Eritra Fernando Halua dari Kerajaan Ei-Temoa di negeri kulit Putih yang Maju nan kaya, serta Chun Tse Xiau dari Kerajaan Huanxing di daratan China nan jauh di sana.
Kakanda.. Engkau membumi kalahkan mereka pada sayembara yang diperhelatkan Ayahandaku guna mencari Pasanganku. Hingga negeri mereka para kekalah membenci negeri kita dan sepenanggungan bak pinang ditingkup sirih negeri Yandaku pun juga, tak lekang dan terperi bahwa juga seluruh sekutu negeri mereka pun berturut membenci dan memusuh kepada kita.
Oh Kakanda, sebelumnya Izinkan Dinda mengingatkanmu tentang bagaimana Negeri Elfia, negeri para peri Keabadian yang menghantam kejut sanubari kita dengan mengirimkan wabah lumpuh terhadap ternak dinegeri kita, lalu kiriman lelayuan pada bebungaan yang ternyata adalah ulah dari Negeri Flora, Negerinya para penjaga Bunga di padang hijau nan jauh disana. kemudian mematinya tanaman obat dinegeri ini sebagai ancaman dari Negeri Hobta, Negeri para Hobit pengurus tanaman Obat dari padang Lembab di hutan Minorta.
kakanda.. maafkan Adinda yang meninggalkan negeri Seondeok Penghasil Gingseng yang kau pimpin ini tanpa seucap kata. Tetapi ketahuilah kanda.. bahwa sanubariku kini tengah benar-benar teramat terguncang bersama kahbar sakitnya Ayahku di Negeri Padjajaran sana.
Kanda.. Dinda mengenyahkan diri dari kerajaanmu ini untuk mencari petunjuk dari penyihir dihutan Larangan, penyihir bergelar Puteri Lindung Warna yang kini menyatu pada jiwaku dan memberikan petunjuk bagaimana yandaku dapat diselamatkan setelah aku berikrar menyanggupi apa-apa yang menghakibatkan dinda, kanda, yanda atau bahkan Negeri kita bisa sahaja dalam bahaya..
Kanda, Carilah olehmu, Bunga Rosela Jingga dimana ia merupakan salah satu jenis Bebungaan yang berkhasiat menyembuhkan layaknya Obat yang sejarahnya mengandung keabadian dari para Peri. Letaknya hanya ada di satu negeri pada semesta ini, aku tak mengetahuinya dengan pasti kanda, yang kutahu hanya sebatas bahwa Sang Bunga berada dinegeri yang membenci kita..
Ah.. kanda !, kenegeri mana kita harus mencarinya, katakan pada seluruh rakyat. Kerahkan seluruh cendekia Kerajaan kita guna mencari tahunya, dan bersama ini kutuliskan Pula petuah Puteri Lindung Warna sebelum Ia menyatu padaku..

‘Wahai.. Diajeng Ayu, bersama ini kau telah sepakat untuk bersatu denganku. Dan jika dalam sekali pencarian kekasihmu tak berhasil menemukan apa yang kau cari, maka kau akan benar-benar menjadi benalu bagi dua negerimu. Jika kau mencari sepucuk Kesembuhan, carilah sang penyembuh Rosela Jingga di sebuah negeri yang Letaknya jauh, dan berjuluk atau berpenggalan juluk layaknya aku memberimu hanya sebuah kata yang jumlah hurufnya ada pada kata-kataku selanjutnya, setiap huruf terwakili oleh sebuah bilangan dua angka yang dimana untuk huruf ketiga adalah tiga kali untuk huruf kelima, dan untuk huruf kedua adalah sepertiga dari untuk huruf pertama. Dimana nilai untuk huruf-huruf tersebut paling kecil ada pada huruf kelima yang sekaligus terkecil yang terbentuk pada sistem pemecahnya. Untuk Huruf keempat adalah dua lebihnya dari huruf ketiga, sedangkan angka yang menempati puluhan untuk huruf pertama adalah satu lebihnya dari angka yang menempati puluhan untuk huruf ketiga dan tiga lebihnya dari angka yang menempati puluhan untuk huruf kelima, Sedang angka kedua dari kedua huruf pertama dan kedua adalah sama saja. Jika ku katakan dengan tegas bahwa Sistem menyatakan 11 adalah A, 12 adalah B, 22 Adalah G, 33 Adalah M, 44 Adalah S dan 55 adalah Y. Maka carilah Olehmu Rosela Jingga dalam sekali Seperenam Purnama’.

Kanda.. Kesempatanmu hanya sekali sahaja untuk mencari. Karenanya kau harus hanya menuju kepada sebuah negeri sahaja. Katakan padaku negeri apa yang dihikayatkan dalam senandung Puteri Lindung Warna itu kanda..
Kakandaku Tercinta.. kau harus benar-benar tepat dalam memecahkan Apa yang di Katakan Puteri Lindung Warna itu. ! karena jika tidak, maka Sihir Puteri Lindung Warna yang telah bersatu dalam Ragaku ini akan membawaku menuju Tebing Pelangi, lalu menjerumuskan diri ini Kedalamnya, bersama kematianku, lantas setelahnya Seluruh Warna di Negeri kita akan Raib untuk selama-lamanya.

Adindamu..
Diajeng Ayu Sekar Bulan.

Soal Logika (Logic Case) 2 CTM UPI Kisah Diajeng Ayu Sekar Bulan Part 2

Jumat, Desember 05, 2014
hai teman-teman, mungkin diantara kalian ada yang bingung mencari soal-soal logika kasus dan penalaran yang tentunya sangat berguna untuk meningkatkan penalaran kita. berikut ini akan saya bagikan soal Logika yang juga merupakan Soal PENYISIHAN 2 dalam LOGIC SECTION (kalau soal pertama ada di penyisiahn 1 ya) dalam perlombaan Cerdas Tangkas Matematika (CTM UPI) Lomba ini sendiri sudah ada sejak 35 tahun lalu.

Soal Logika ini sendiri merupakan asli karya saya asli. jadi apabila teman-teman ingin mengajak saya bekerjasama dalam pengadaan soal-soal atau penyusunan buku, dapat langsung menghubungi saya.

Soal ini adalah sambungan kisah dari soal Logika Kisah Diajeng Ayu Sekar Bulan 1 yang bisa di cek disini 'SOAL LOGIKA' .

setelah berhasil memecahkan yang pertama sekarang kita menuju ke Sequel Soal Logika Kasus Diajeng Ayu Sekar BuLAN Part 2, disini.

SOAL LOGIKA CTM UPI Kisah Diajeng Ayu Sekar Bulan

Jumat, Desember 05, 2014
SOAL LOGIKA 1 Kisah Puteri Ayu Sekar Bulan..
selamat mengerjakan..


Wahai Paduka, Siapa yang akan Engkau Panggil setelah Engkau membaca surat dari
Puterimu Diajeng Ayu Sekar Bulan berikut ini :

“Ayahanda, Sekar bingung, setelah sayembara mengenai pangeran yang pantas mempersunting sekar itu dihelatkan Minggu Lalu. Bagaimana tidak, ribuan pangeran dari berbagai kerajaan di seluruh penjuru dunia Mengikuti Pertarungan itu. tak jarang yang tewas atau sekedar terluka sembari mengutuk kita. Karenanya Sekar takut. Walau pun pada akhirnya ada 5 Pemenang yang bertahan hingga Pertarungan Berakhir, namun rasa Takut itu belum juga sirna.
Ayahanda, seminggu ini Sekar sudah melakukan perkenalan dengan kelima pangeran yang akan mempersunting sekar itu, satu persatu sekar kenali, Brahma Wisana Sareswa dari Kerajaan Sanur Di Timur Jawa, Anding Sri Beduga dari Kerajaan Lingga di Sumatera, Eritra Fernando Halua dari Kerajaan Ei-Temoa di negeri kulit Putih yang Maju nan kaya, Dong Hyun Bum dari Kerajaan Seondeok di negeri penghasil Gingseng yang menempuh perjalanan Berbulan-bulan untuk mengikuti sayembara kita, dan yang Terakhir Chun Tse Xiau dari Kerajaan Huanxing di daratan China nan jauh di sana. 

Ayahanda, sekar telah menggolongkan mereka kedalam dua Kubu, yang pertama yaitu kubu Tampan nan Bijaksana, dan yang kedua adalah Kubu Pandai nan Perkasa. Dua dari mereka menurut sekar adalah Pangeran yang masuk dalam kubu Tampan nan Bijaksana. Dan selebihnya adalah kubu yang kedua, Dan ayah, tahukah Engkau.. bahwa dua dari mereka adalah Kesatria yang Pandai Bermain Pedang, Sedangkan yang lainnya amat Pandai Bermain Tongkat. Namun menurut sekar semuanya sangatlah hebat, semua berhasil mengalahkan Ribuan lawannya hingga bertahan dalam sayembara ini. Ayahanda.. Chun Tse Xiau dan Anding Sri Beduga, keduanya adalah dua pangeran yang masuk dalam Kubu yang sama. Lalu, Eritra Fernando Halua dan Brahma Wisana Sareswa keduanya adalah pangeran yang sangat fasih bermain senjata yang sama Dong Hyun Bum dan Eritra Fernando Halua adalah dua pangeran dengan Kubu yang saling Berbeda, ayah. Seperti juga Dong Hyun Bum dan Chun Tse Xiau yang keduanya menguasai kelihaian bermain senjata yang berbeda.
Ayahanda, Aku telah berfikir matang, dan panggilah pangeran yang aku pilih Ini. Sebab aku tak ingin memanggilnya sendiri, aku takut Empat pangeran lainnya terluka dan sakit hati pada kita.
Ayah.. restui aku Bersama Dia yang Tampan nan Bijaksana dan amat sangat fasih mengendalikan Pedang.

Aku tunggu, Ayahanda membawanya Ke Puri istana Tujuh milik kita di Negeri Pajajaran, Jika Ayahanda salah membawa Pangeran, aku akan Meminum Racun Lindung Bulan, Niscaya Aku dan Bulan dilangit malam akan Raib tak akan menyinari Dunia lagi.. untuk selamanya...

Puterimu, Ayu Sekar Bulan...”

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021