Minggu, 13 Oktober 2013

MENJADI PRESENTER TELEVISI YANG BAIK

Apabila teman-teman menginginkan File ini, silahkan koment dan tinggalkan e-mail. karena blog ini diseting untuk tidak bisa di Copy-Paste, terimakasih.

  1. Mengenal presenter
Dalam bidang penyiaran, yakni radio di televisi, dikenal istilah presenter atau yang bila diartikan secara harafiah disebut sebagai penyaji/penyampai/pembawa/yang mempersembahkan. Di kamus umum bahasa indonesia, definisi presenter adalah orang yang membawakan suatu kegiatan yang dipertunjukkan oleh suatu program di televisi atau radio.
Presenter dalam dunia pertelevisian dibagi lagi ke dalam beberapa kategori sesuai jenis dan karakter tugasnya. Di antaranya adalah:
  • Continuity Presenter
Presenter jenis ini adalah mereka yang bertugas mengantarkan acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka berfungsi sebagai jeda atau perangkat dari satu acara ke acara lainnya. Penampilan mereka sangat santai. Biasanya mereka akan sedikit mengulas materi acara yang segera hadir, dengan tujuan mengajak dan menambat pemirsa agar tidak berganti channel ke stasiun televisi lainnya. Selain itu, presenter ini sering memberikan kiat khusus berkaitan dengan aktivitas penonton sehari-hari. Keberadaan continuity presenter ini cukup membantu memasarkan sebuah acara. Sebab dengan sapaan dan ajakan mereka untuk menonton sebuah acara, mereka mencoba mengikat pemirsa. Mereka harus betul-betul paham dan cermat terhadap sebuah acara yang akan diulasnya.

  • Host
Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang suatu acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik dengan acara yang dibawakannya. Dengan demikian, selain jenis acara, figur host yang bersangkutan akan memegang peranan penting. Kehadiran seorang host yang berkarakater akan menjadi daya tarik suatu acara. Pertimbangan dalam pemilihan host tidak hanya didasarkan karena kecantikan dan popularitasnya, tetapi integritas dan karakternya. Contohnya duet Ruben Onsu & Sarah Sechan di acara Rangking 1; Tukul di acara Bukan Empat Mata; Najwa Sihab di acara Mata Najwa, dll.

  • Anchor/News Caster
Istilah anchor khusus diberikan pada seseorang yang membawakan atau menyajikan berita. Pada radio dan televisi, faktor penyaji berita memegang peranan penting dalam menyampaikan naskah berita pada khalayak. Isi berita harus jelas dan komunikatif. Contoh: Panda Nababan di Seputar Indonesia; Jeremy Teti di Liputan 6; Boy Noya di Metro Sport, dll.

  • Reporter
Reporter adalah seseorang yang menyampaikan berita dari lokasi terjadinya sebuah perisitiwa. Reportase yang disampaikan bisa rekaman bisa juga disiarkan secara langsung. Karena itulah reporter dituntut mempunyai kemampuan jurnalistik yang mumpuni.

  1. Tips menjadi presenter yang baik
Presenter dalam acara talk show harus memiliki keahlian yang lebih dibanding dengan presenter lainnya seperti pembaca berita (anchor) maupun continuity presenter. Seorang pembawa acara talk show harus memiliki karakter yang menjadi daya tarik sebuah acara. Seorang presenter talk show harus mampu melakukan beberapa tindakan yang meliputi: (1) mengambil keputusan, (2) menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat, (3) memotong pembicaraan narasumber yang melenceng, (4) kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber, (5) memadukan kemasan program secara interaktif.
Untuk menjadi pembawa acara tv yang baik diperlukan kepribadian yang tepat. Beberapa prasyarat untuk menjadi presenter tv yang baik, yakni:
  • Penampilan yang baik dan perlu didukung oleh watak dan pengalaman.
  • Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum, penguasaan bahasa, daya penyesuaian, dan daya ingatan yang kuat.
  • Keramahan yang tidak berlebihan.
  • Jenis suara yang tepat dengan warna suara yang enak, menyenangkan untuk didengar.
  • Memiliki wibawa yang cukup mantap.

Selain itu, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang presenter, yaitu:
  1. Kenali diri (know your self).
Mengetahui dengan pasti kelebihan-kelebihan dirinya yang dapat dipakai sebagai modal untuk ditonjolkan dan dipublikasikan. Jadi harus punya rasa dan percaya diri.
  1. Kepribadian (image personality).
Penentuan brand image hendaknya dilakukan pertama kali saat akan memulai karier ini, sebagai contoh mau memilih image ‘serius’ atau ‘humoris’selanjutnya harus konsisten dengan tersebut guna memilih acara-acara yang sesuai dengan image yang image yang ingin ditonjolkan. Sebaiknya tetap konsisten pada pilihan awal, karena sekali kita terlibat dalam suatu pekerjaan akan menentukan image selanjutnya.
  1. Karakter yang baik (great character).
Menjaga sikap-sikap tertentu agar mendapat kepercayaan rekan bisnis seperti tepat waktu, disiplin, selektif terhadap pemilihan acara, dan sebagainya.
  1. Pengaturan waktu (time management).
Pengaturan waktu adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh seorang presenter. Misalnya harus datang menerima brief dari klien, hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya salah persepsi ketika membawa acara, harus tepat waktu berkaitan dengan persiapan acara.
Tips lainnya seperti dipaparkan presenter ternama Tantowi Yahya adalah seperti berikut ini : menjadi seorang presenter bukan hanya menjadi seseorang yang berbicara di depan khalayak, tetapi juga harus mampu mengajak khalayak larut dalam topik yang dibawakan. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi presenter yang baik, adalah sebagai berikut :
  1. Penggunaan humor
Penggunaan humor dalam suatu presentasi merupakan senjata yang ampuh untuk merebut hati khalayak dan keluar dari krisis. Cara ini dianggap efektif karena sangat membantu mengurangi ketegangan dan kebosanan khalayak. Walaupun begitu, tidak semua presenter bisa menyampaikan humor yang dapat membuat khalayak terhibur. Jika seorang presenter tidak mempunyai kemampuan untuk itu, sebaiknya jangan dipaksakan, karena hal itu malah menimbulkan kesan konyol.
  1. Bahasa tubuh
Penggunaan bahasa tubuh yang baik dan benar dapat mempermudah seorang pembicara dalam menyampaikan sesuatu. Dalam beberapa kasus, bahasa tubuh ternyata lebih komprehensif daripada kata-kata. Bahasa tubuh dalam konteks pembicara terbagi menjadi:
A. Pakaian. Cara berpakaian akan menunjukkan dari kelompok mana seseorang berasal. Melalui pakaian, kita harus berusaha untuk diakui oleh khalayak yang kita hadapi agar dianggap satu dengan mereka. Oleh karena itu kita harus menyesuaikan diri siapa khalayak yang kita hadapi. Berpakaian pada saat berbicara tidak perlu harus mewah. Jangan sampai khalayak memperhatikan apa yang kita kenakan, bukan apa yang kita bicarakan. Intinya, dalam berpakaian, kita harus menyesuaikan jenis khalayak dan di mana kita tampil.
B. Gerakan tubuh/ postur. Postur atau gerakan tubuh yang kita tampilkan di depan akan memberikan gambaran sikap. Cara berjalan saat pertama kali muncul harus kita perhatikan. Pastikan kedua kaki lurus pada waktu melangkah. Jangan berlenggang dan berjalan terlalu tegap, usahakan tenang dan penuh kewaspadaan. Tegakkan kepala dan pandang khalayak dengan mata yang antusias dan penuh senyum. Ketika berbicara, pastikanbagian atas tubuh lurus sehingga paru-paru mempunyai ruang yang cukup untuk bernafas.
C. Kontak mata. Kemampuan menciptakan kontak mata dengan khalayak pada saat berbicara adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pembicara. Kontak mata adalah kontrol yang ampuh untuk mengetahui apakah kita pembicara yang membosankan atau menyenangkan. Dari mata khalayak, kita bisa mengetahui apakah ia menikmati pembicaraan atau tidak.
D. Gerakan tangan. Gerakan tangan menunjukkan antusiasme kita terhadap acara dan khalayak. Gerakan tangan yang kita perlihatkan saat tampil di depan sebaiknya tidak berlebihan. Kita bisa mempelajari gerakan tangan dengan melihat bagaimana orang di sekitar kita berbicara sambil menggerakkan tangan dalam kehidupan sehari-hari. Engan cara ini, kita bisa melihat gerakan tangan yang wajar, sehingga tidak berlebihan.
E. Ekspresi wajah. Munculkan ekspresi wajah yang rileks, bersahabat, ramah dan menyenangkan melalui senyum yang tulus.

  1. Kontrol suara
Faktor penting yang mendukung penampilan kita di depan khalayak saat berbicara adalah suara. Penyampaian vokal yang baik bisa kita dapat melalui penguasaan terhadap 3 hal, yaitu:
A. Pernafasan. Untuk berbicara di depan publik diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang lebih panjang dari biasanya. Jangan juga makan terlalu banyak sebelum bicara karena makanan akan mempersempit ruang oaru-paru.
B. Ekspresi. Suara yang baik tidak akan berarti tanpa ekspresi yang baik. Tiga elemen penting yang harus diperhatikan dalam ekspresi adalah:
1. Pitch (tinggi rendah suara). Setiap orang memiliki pitch yang berbeda dan tergantung pada situasi apa ia berada. Dalam konteks berbicara di depan publik, suara tinggi biasanya disebabkan oleh rasa gugup yang tidak terkontrol. Pitch tinggi dalam public speaking dapat disiasati dengan cara latihan intensif, kalau perlu dengan instruktur.
2. Pace (kecepatan berbicara). Dalam berbicara di depan khalayak sebaiknya jangan terlalu cepat. Hal ini dilakukan agar khalayak memiliki waktu untuk mendengar dan menelaah kata-kata yang disampaikan oleh pembicara. Tempo cepat diperlukan untuk menunjukkan sikap enerjik, sedang tempo lambat diperlukam pada topik-topik penting. Tips yang bisa kita lakukan dalam mengntrol tempo adalah berhenti sejenak sebelum dan sesudah menyampaikan pernyataan yang oenting dan panjang, ambil nafas, dan sesekali melihat ke arah khalayak.
C. Phrasing (pemenggalan kalimat). Pemenggalan kalimat harus diperhatikan tidak hanya untuk mengatur nafas, tetapi juga dalam penyampaian makna. Arti kalimat akan berbeda jauh dengan makna sebenarnya jika salah memenggal kata atau kalimatnya.
Secara ringkas, tips dari presenter choky sitohang bisa juga dijadikan acuan. Menurut choky hal pertama yang harus dimiliki presenter yang baik adalah percaya diri saat berhadapan dengan kamera. Kedua, pengetahuan yang luas untuk menyampaikan objek atau program kepada masyarakat. Dan ketiga kita harus belajar berbicara, karena semua orang punya talenta tapi semua harus diasah. Faktor lainnya empati kepada audience dan partner. Menurut choky, informasi tidak akan tersampaikan dengan baik informasi jika tidak ada rasa empati.*

BATU, SOSIALISASI UU PERLINDUNGAN KONSUMEN, WALI KOTA BERI BANTUAN
Industri kecil menengah / diharapkan dapat membantu mengatasi krisis ekonomi bangsa yang berkepanjangan / dengan meningkatkan mutu produk sesuai dengan aturan UU konsumen // inilah harapan Wali kota Batu dalam pidato pembukaan acara sosialisasi UU perlindungan konsumen dan metrologi legal se kota Batu / siang tadi // *
Maraknya kasus keracunan serta isu-isu penggunaan formalin boraks sebagai bahan tambahan pangan berbahaya /mendorong dinas perindustrian dan perdagangan kota batu mensosialisasikan UU perlindungan konsumen di hotel metropole jumat siang tadi // Acara yang dibuka oleh walikota ini / bertujuan untuk meningkatkan mutu kualitas / serta mutu kuantitas produk industri kecil menengah atau IKM di kota Batu / sesuai UU perlindungan konsumen //
Sebelum sosialisasi / wali kota batu memberikan bantuan alat perindustrian secara simbolis kepada IKM binaan Disperindak // diantaranya mesin pemotong / alat memasak / serta mesin diesel // alat- alat ini diharapkan mempermudah kinerja serta membantu peningkatan mutu industri di kota batu //
( insert wali kota berbincang dengan IKM penerima mesin diesel )
Dalam sambutannya / wali kota mengharapkan / IKM membantu mengatasi krisis ekonomi yang panjang / dengan produk bermutu yang dihasilkan//wali kota berjanji akan melakukan keperpihakan kepada industri kecil dengan pendekatan ekonomi kerakyatan// hal senada di ungkapkan oleh kepala dinas perindustrian dan perdagangan / Ir. Ahmad Safiudin.//
( insert Ir. Ahmad Safiudin – kadin disperindak )
Sementara itu / acara sosialisasi yang diikuti oleh kepala unit kerja / kalangan pengusaha dan kalangan pendidikan itu / juga diberikan pemahaman akan arti pentingnya pelayanan mutu kepada konsumen // salah satunya dengan tidak menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya yang dapat merugikan komsumen // di akhir acara / Disperindak merekomendasikan bahan tambahan makanan yang layak di kosumsi oleh masyarakat berserta takaran penggunaannya //
Akbar jenggo ATV Batu / melaporkan ///

PEMBUKAAN
Selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya Risma Ayu Yulianti dan rekan saya Dewi di acara Seputar Indonesia, untuk mengabarkan berita- berita yang teraktual tajam dan terpercaya, yang kami rangkum dalam Seputar Indonesia pagi ini.

ISI
POHON TUMBANG AKIBAT HUJAN DERAS
Pada hari rabu, 12 Agustus 2009, hujan deras yang disertai angina kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar.
Pohon tersebut tepatnya telah menutup jalur busway yang berada di Jl. Sisingamangaraja Jakarta Selatan. Sehingga Bus Trans Jakarta dari arah CSW menuju Bundaran Senayan terpaksa melewati jalan umum.
Menurut warga setempat kejadian ini terjadi tepatnya pada pukul 15.10 WIB hingga menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Kejadian ini tidak merenggut korban jiwa.

PENUTUP
Berita tadi menutup acara Seputar Indonesia pagi ini. Saya Risma Ayu Yulianti dan rekan saya Dewi mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa.


Selamat pagi pemirsa kembali berita terkini menemani anda 30 menit mendatang dengan sajian sajian informasi mengenai tentang RSBI yang akan dibubarkan bersama saya Salahuddin Al Ayyubi inilah informasi selengkapnya.

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan status rintisan sekolah bertaraf internasional yang biasanya dikenal dengan RSBI tidak akan mengubah pelayanan pembelajaran bagi siswa- siswi .Sekolah-sekolah harus tetap menjalankan program-program yang ada sesuai dengan rencana sekolah sendiri, keterlibatan itu sejumlah sekolah RSBI di Indonesia termasuk di Kota Pasuruan ini.

Masyarakat sekitar sudah menganggap bahwa siswa siswi yang masuk pada RSBI ini lebih baik dari yang lain, baik dari system pembelajarannya, sarana dan maupun prasarana. Untuk saat ini harus diyakini bahwa saat ini RSBI memang harus dikembalikkan ke nama regular (biasa). Tetapi meskipun RSBI dibubarkan program peningkatan mutu pendidikan harus tetap berlanjut.
Demikian informasi berita terkini mendengar, pemirsa bisa melihat informasi- informasi selanjutnya melalui website kami. Saya Salahuddin Al Ayyubi pamit undur sampai jumpa besok pagi. Salam SCTV

Bahasa Indonesia Dalam Berita Televisi

Posted on by pondokbahasa
1. Pendahuluan: Fenomena Berita Televisi
Siapa yang tak kenal dengan program ‘’Liputan 6’’ di SCTV
atau ‘’Seputar Indonesia’’ di RCTI? Siapa pula yang tak kenal istilah
breaking news dan headline news yang dipopuleran oleh MetroTV?
Program-program serius ini kini telah menjadi alternatif bagi program
populer seperti sinetron.
Lalu, siapa yang tak kenal Rosianna Silalahi, Najwa Shihab,
atau Arief Suditomo? Mereka kini bak selebritas. Ketenaran para
penyiar berita televisi ini tak kalah dengan pesinetron Luna Maya atau
penyanyi Bunga Citra Lestari atau vokalis Afgan?
Fenomena di atas memperlihatkan betapa berita televisi telah
menjadi menu utama program televisi. Semua stasiun televisi pasti
punya program berita, tetapi tak semua stasiun televisi punya program
sinetron. Tak ada stasiun televisi yang memposisikan dirinya sebagai
televisi sinetron, tetapi ada stasiun televisi yang memposisikan diri
sebagai televisi berita.
Berita televisi pun tak ayal mempengaruhi kehidupan kita,
termasuk mempengaruhi perilaku berbahasa Indonesia kita. Bagaimana
sesungguhnya bahasa berita televisi itu? Apakah bahasa berita televisi
atau bahasa jurnalistik televisi sudah sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baku, baik, dan benar? Apakah berita televisi bisa
memberi pengaruh positif pada perilaku berbahasa kita di tengah
tudingan bahwa televisi justru merusak bahasa Indonesia?
Satu hal yang acap dituding merusak bahasa Indonesia adalah
penggunaan istilah asing dalam berita televisi, antara lain dalam judul
atau nama program seperti breaking news atau headline news. Mengapa
televisi masih sering menggunakan istilah asing?
2. Bahasa Jurnalistik Televisi
Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2004 tentang
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
mengharuskan wartawan atau jurnalis televisi menggunakan bahasa
Indonesia yang baku dalam berita yang mereka tulis. Dengan
perkataan lain, bahasa jurnalistik televisi semestinya adalah bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bahasa jurnalistik televisi sendiri
sangat dipengarihi oleh karakteristik televisi.

Karakteristik Televisi
Adapun karakteristik media televisi adalah:
Media pandang dengar (audio-visual)
Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar. Ia
berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media
pandang. Orang memandang gambar yang ditayangkan di
televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi atau naskah
dari gambar tersebut.
Mengutamakan gambar
Kekuatan televisi terletak lebih pada gambar. Gambar—dalam
hal ini gambar hidup—membuat televisi lebih menarik
dibanding media cetak. Narasi atau naskah bersifat mendukung
gambar.
Mengutamakan kecepatan
Jika deadline media cetak 1 x 24 jam, deadline atau tenggat
televisi bisa disebut setiap detik. Televisi mengutamakan
kecepatan. Kecepatan bahkan menjadi salah satu unsur yang
menjadikan berita televisi bernilai. Berita paling menarik atau
menonjol dalam rentang waktu tertentu, pasti akan ditayangkan
paling cepat oleh televisi.
Bersifat sekilas
Jika media cetak mengutamakan dimensi ruang, televisi
mengutamakan dimensi waktu atau durasi. Durasi berita televisi
terbatas. Berita yang ditayangkan televisi cenderung bersifat
sekilas. Berita yang ditayangkan televisi cenderung tidak
mendalam.
Bersifat satu arah
Televisi bersifat satu arah. Pemirsa tidak bisa pada saat itu juga
memberi respon pada berita televisi yang ditayangkan, kecuali
pada beberapa program interaktif. Pemirsa hanya punya satu
kesempatan memahami berita televisi. Pemirsa tidak bisa,
misalnya, meminta presenter membacakan ulang berita televisi
karena pemirsa tersebut belum memahami atau ingin lebih
memahami berita tersebut.
Daya jangkau luas
Televisi memiliki daya jangkau luas. Ini berarti televisi
menjangkau segala lapisan masyarakat, dengan berbagai latar
belakang sosial-ekonomi. Orang buta huruf tidak mungkin
membaca berita media cetak, tetapi ia bisa menonton berita
televisi. Siaran atau berita televisi harus dapat menjangkau ratarata
status sosial-ekonomi khalayak.

Bahasa Jurnalistik Televisi
Karakteristik media televisi di atas menentukan karakteristik
bahasa jurnalistik televisi. Sebelum kita melihat kaitan antara
karakteristik televisi dan bahasa jurnalistik televisi, kita akan melihat
pendapat atau rumusan sejumlah pakar tentang karakteristik bahasa
jurnalistik televisi.
Melvin Mencher dalam buku News Reporting and Writing
merumuskan karakteristik jurnalistik televisi seperti berikut:
Menggunakan bahasa sehari-hari.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek.
Setiap kalimat mengandung satu ide.
Membatasi narasi atau berita hanya pada satu tema utama
Hall dalam buku Broadcast Journalism mengungkapkan
karakteristik bahasa jurnalistik sebagai berikut:
Harus dalam gaya percakapan.
Harus dengan kalimat pendek dan lugas.
Harus menghindari susunan kalimat terbalik.
Harus mengusahakan subyek dan predikat berdekatan letaknya.
Suwardi Idris melalui buku Jurnalistik Televisi mencoba
merumuskan sejumlah karakteristik bahasa jurnalistik televisi:
Sederhana, tidak bercampur-aduk dengan kata-kata asing atau
kata-kata yang belum dikenal oleh rata-rata penonton.
Kalimat-kalimat hendaklah pendek, langsung pada sasaran,
tidak berbelit-belit.
Hindari penggunaan kalimat terbalik.
Subyek dan predikat berdekatan letaknya.
Dalam buku Bahasa Jurnalistik, Haris Sumadiria mengajukan
sejumlah karakteristik bahasa jurnalistik televisi:
Gunakan gaya ringan bahasa sederhana.
Gunakan prinsip ekonomi kata.
Gunakan ungkapan atau kalimat pendek.
Gunakan kata sederhana.
Gunakan kata sesuai dengan konteks.
Hindari ungkapan bombastis.
Hindari ungkapan klise dan eufimisme.
Gunakan kalimat tutur.
Gunakan kalimat obyektif.
Jangan mengulangi informasi.
Menguji ulang sejumlah istilah.
Gunakan kalimat aktif.
Jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka.
Hati-hati mencantumkan jumlah korban.

Karakteristik Televisi menentukan Karakteristik Bahasa Jurnalistik
Televisi
Kita saksikan bahwa karakteristik bahasa jurnalistik yang
dikemukakan oleh para pakar jurnalistik di atas relatif sama. Kita akan
merangkum karakteristik-karakteristik bahasa jurnalistik televisi di
atas, dan kemudian menjelaskan kaitannya dengan karakteristik televisi
sebagai media berikut contohnya:
Menggunakan bahasa sehari-hari, gaya bahasa percakapan,
atau kalimat tutur.
Televisi adalah media audio-visual atau media pandang-dengar.
Pemirsa memandang gambar dan mendengar narasi. Penyiar atau
presenter atau reporter membacakan naskah atau narasi berita untuk
pemirsa. Penyiar, presenter, atau reporter seolah tengah bercakap-cakap
dengan pemirsa. Kita menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa
percakapan, atau kalimat tutur dalam berita televisi yang kita buat.
Bahwa bahasa jurnalistik televisi harus menggunakan gaya bahasa
bertutur adalah juga untuk membedakannya dengan bahasa jurnalistik
media cetak yang cenderung formal.
Contoh:
UNJUK RASA MAHASISWA DI GEDUNG D-P-R-D KOTA
MEDAN/ DIWARNAI BENTROK DENGAN APARAT
KEAMANAN/// (Formal, terutama pada kata ’’diwarnai.’ )
MAHASISWA BENTROK DENGAN APARAT/ SAAT
BERLANGSUNG UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN
HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DI DEPAN GEDUNG D-PR-
D KOTA MEDAN// (Bahasa tutur)
Menggunakan kata atau kalimat sederhana, menghindari
kata asing, kata klise, istilah teknis, dan eufimisme.
Sifat atau karakteristik televisi adalah jangkauannya yang luas.
Itu artinya berita televisi menjangkau khalayak dari berbagai tingkat
sosial-ekonomi. Jika untuk memperoleh informasi dari media cetak
orang harus bisa membaca, untuk memperoleh informasi dari televisi
orang tidak harus pandai membaca. Orang buta huruf pun bisa
menonton berita televisi. Bahasa jurnalistik televisi harus bisa dipahami
oleh rata-rata penonton televisi. Bahasa yang dapat dipahami oleh ratarata
penonton televisi adalah bahasa yang sederhana, yang menghindari
penggunaan kata asing atau istilah teknis yang belum umum. Jika
terpaksa menggunakan kata asing atau istilah teknis, upayakan
menjelaskan arti atau maknanya.
Contoh 1:
KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA KLARIFIKASI
PANGLIMA T-N-I TERKAIT DUGAAN KETERLIBATAN
ANGGOTA T-N-I DALAM JARINGAN PERDAGANGAN
SENJATA INTERNASIOAL/// (bukan bahasa jurnalistik televisi
yang baik, karena ada kata berasal dari bahasa asing:
’’klarifikasi.’’)
KOMISI SATU D-P-R AKAN MEMINTA PENJELASAN
PANGLIMA T-N-I BERKAITAN DENGAN DUGAAN
KETERLIBATAN ANGGOTA T-N-I DALAM PERDAGANGAN
SENJATA INTERNASIONAL// (bahasa sederhana)

Contoh 2:
KERUSUHAN POSO MELIBATKAN OKNUM ANGGOTA TN-
I// (bukan bahasa jurnalistik televisi, karena ada kata eufimisme
atau pelembutan, yaitu ’’oknum.’’)
KERUSUHAN POSO MELIBATKAN ANGGOTA T-N-I///
(bahasa jurnalistik televisi)
Menggunakan kalimat pendek atau ekonomi kata.
Kalimat panjang seringkali lebih sulit dimengerti dibanding
kalimat pendek. Televisi yang bersifat sekilas dan satu arah menuntut
penyampaian pesan atau berita yang mudah dicerna oleh pemirsa.
Kalimat panjang boleh jadi menyebabkan pesan atau berita televisi sulit
dipahami oleh penonton.
Kekuatan berita televisi terletak pada gambar. Kalimat-kalimat
yang kita tulis dalam narasi berita televisi bersifat mendukung gambar.
Jika kekuatan berita televisi lebih pada gambar, buat apa menggunakan
kalimat yang terlampau panjang dalam berita televisi.
Televisi mengutamakan kecepatan. Kalimat panjang hanya akan
menjadikan alur berita berjalan lamban. Kalimat panjang mengabaikan
prinsip televisi sebagai media yang mengutamakan kecepatan.
Contoh:
PARA MAHASISWA BERENCANA AKAN MELAKUKAN
UNJUK RASA MENENTANG KENAIKAN HARGA BAHAN
BAKAR MINYAK/ BESOK/// (terdapat sejumlah kata mubazir)
BESOK/ MAHASISWA BERUNJUK RASA MENENTANG
KENAIKAN HARGA HARGA BAHAN BAKAR MINYAK//
(kalimat pendek dam efektif, tidak ada kata-kata mubazir)
Menghindari kalimat terbalik, subyek dan predikat
berdekatan posisinya, jabatan mendahului nama pemangku
jabatan.

Karakteristik bahasa jurnalistik televisi yang seperti ini sangat
terkait dengan karakteristik televisi yang bersifat sekilas dan searah.
Jika menggunakan kalimat terbalik atau letak subyek dan predikat
berjauhan, boleh jadi penonton lupa siapa mengatakan atau melakukan
apa. Gaya bahasa terbalik lebih sering digunakan untuk media cetak.
Contoh 1:
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, PRESIDEN R-I,
MEMERINTAHKAN ABURIZAL BAKRI, MENKO KESRA,
MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR
LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// (buruk, nama
pemangku jabatan mendahului jabatan)
PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
MEMERINTAHKAN MENKO KESRA ABURIZAL BAKRI
MEMBERI GANTI RUGI KEPADA KORBAN LUMPUR
LAPINDO DI SIDOARJO/ JAWA TIMUR// (Baik, jabatan
mendahului pemangku jabatan)

Contoh 2:
INDONESIA HARUS BEBAS DARI KORUPSI, KATA
PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO// (Bukan
bahasa jurnalistik televisi karena subyek dan predikat terpisah
letaknya)
PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BERTEKAD
INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI// (Bahasa jurnalistik
televisi)

Contoh 3:
MEMPROTES PENANGKAPAN REKANNYA OLEH POLISI/
SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA
METRO JAYA/// (Bukan bahasa jurnalistik televisi, karena anak
kalimat mendahului induk kalimat)

SERIBUAN MAHASISWA BERUNJUK RASA DI POLDA
METRO JAYA MEMPROTES PENANGKAPAN REKAN
MEREKA OLEH POLISI/// (Bahasa jurnalistik televisi)
Menggunakan kalimat aktif, jangan menyembunyikan kata
kerja yang kuat di balik kata benda.
Kalimat aktif lebih memiliki kekuatan dibanding kalimat pasif.
Kalimat aktif juga lebih mudah dimengerti dibanding kalimat pasif.
Karena televisi merupakan media yang mengandalkan kecepatan dan
bersifat sekilas, penggunaan kalimat aktif membuat penonton lebih
mudah memahami berita tekevisi.
Contoh 1:
PRESIDEN TIDAK PEDULI DENGAN TUNTUTAN
MAHASISWA/// (kalimat negatif)
PRESIDEN MENGABAIKAN TUNTUTAN MAHASISWA
(bahasa jurnalistik televisi, karena menggunakan kalimat aktif)

Contoh 2:
LEDAKAN BOM TERJADI DI DEPAN KEDUTAAN BESAR
AUSTRALIA DI JAKARTA/// (kalimat pasif, menyembunyikan
kata kerja yang kuat di balik kata benda)
BOM MELEDAK DI DEPAN KEDUTAAN BESAR
AUSTRALIA DI JAKARTA/// (kalimat aktif, menampilkan kata
kerja yang kuat: kata ’’meledak’’)
Jangan terlampau banyak menggunakan angka-angka
Televisi, seperti telah berulangkali kali dikatakan di sini,
bersifat sekilas. Jika kita terlampau banyak menggunakan angka,
apalagi angka yang terlampau detil, pemirsa sulit mengingat, apalagi
memahaminya. Berhati-hatilah dalam menggunakan angka-angka.
Jangan menggunakan angka-angka yang terlalu detil. Penggunaan
angka yang terlalu banyak dan detil juga membuat kalimat kita menjadi
panjang. Padahal, seperti telah disebut di atas, kita sebaiknya
menggunakan kalimat-kalimat pendek dalam berita televisi yang kita
tulis. Jika angka dianggap penting, tampilkan dia dalam grafik.

Contoh:
SEBANYAK SERIBU 125 MAHASISWA BERUNJUK RASA DI
GEDUNG
D-P-R/// (buruk, angka-angka terlalu detil)
LEBIH DARI SERIBU MAHASISWA BERUNJUK RASA DI
GEDUNG D-P-R// (baik, angka tidak detil atau dibulatkan)

3. Kesimpulan: Memahami Konteks Bahasa Jurnalistik Televisi
Konteks senantiasa mendahului teks. Teks selalu mengikuti
konteks. Bahasa jurnalistik televisi sebagai teks harus mengikuti
konteks berupa karakteristik televisi sebagai media. Karakteristik
televisi menghasilkan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik yang dalam
tingkat tertentu sangat sesuai dengan prinsip-prinsip bahasa Indonesia
baku. Sebagai contoh, berita televisi harus menghindari penggunaan
eufimisme atau pelembutan, dan ini sejalan dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Penggunaan bahasa asing dalam sejumlah judul atau nama
program juga tak terlepas dari konteks. Setidaknya ada tiga perkara
kontekstual dalam hal ini. Pertama, ilmu jurnalistik yang kita pelajari
di Indonesia umumnya berkiblat ke Amerika yang berbahasa Inggris.
Oleh karena itu, banyak istilah berbahasa Inggris dalam jurnalistik
televisi yang kita adopsi, baik istilah teknis maupun posisi atau jabatan.
Kedua, nama atau judul berbahasa asing itu relatif lebih mudah diingat
dan menarik perhatian. Praktisi media malah beranggapan penggunaan
bahasa asing dalam judul atau nama program sah-sah saja. Ketiga,
dalam beberapa kasus, memang belum ada padanan nama atau judul
berbahasa asing itu. Sampai hari ini, kita, misalnya, rasanya belum
menemukan padanan untuk breaking news.
Dalam tataran praktis memang tidak semua wartawan televisi
menerapkan prinsip-prinsip bahasa jurnalistik televisi. Banyak
wartawan televisi yang masih menggunakan istilah teknis atau bahasa
asing, seperti ’’signifikan’’ atau ’’konfirmasi.’’ Untuk meningkatkan
penggunaan bahasa Indonesia baku, stasiun televisi secara berkala
memberi pelatihan penulisan berita kepada para wartawan. Setiap
stasiun televisi malah boleh jadi sudah memiliki buku panduan
penulisan berita televisi (style book)

Peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar merupakan upaya untuk memenuhi Keputusan Komisi Penyiaran
tahun 2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran memang mengharuskan wartawan televisi menggunakan bahasa
Indonesia yang baku. Itu artinya, dalam tataran regulatif atau etik,
berita televisi sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Tentu saja upaya penggunaan bahasa Indonesia yang baku
dalam berita televisi belum sepenuhnya memuaskan, terutama dalam
tataran praktis. Namun, dibanding program populer seperti sinetron,
program berita televisi relatif lebih memberi pengaruh positif pada
perkembangan bahasa Indonesia. Sayangnya penonton kita lebih suka
menonton sinetron daripada berita. []

Contoh Skrip Berita Televisi

TEHERAN KEMBALI RUSUH OLEH PROTES OPOSISI
ON AIR: 10:15
BIASANYA PADA HARI PERINGATAN QUDS / WARGA IRAN BERSAMA-SAMA UNTUK UNJUK RASA PRO-PALESTINA / TAPI KALI INI DIMANFAATKAN OLEH PULUHAN RIBU PENDUKUNG OPOSISI / UNTUK DEMONSTRASI MENENTANG HASIL PEMILU PRESIDEN IRAN / PADA BULAN JULI LALU//
AKSI DEMONSTRAN INI / BERAKHIR RICUH DENGAN APARAT KEAMANAN// POLISI ANTI HURU-HARA YANG BERSENJATA TONGKAT / MEMUKUL PEMPROTES YANG MELEMPARI MEREKA DENGAN BATU / DI ALUN-ALUN HAFT-E-IR// POLISI JUGA MELEMPARKAN GAS AIR MATA / UNTUK MEMBUBARKAN PEMPROTES//
SAKSI MATA MENUTURKAN BAHWA / DEMONSTRAN YANG PROPEMERINTAH MENCOBA MENYERANG PIMPINAN OPOSISI/ MIR HOSSEIN MOUSAVI/ YANG IKUT KE JALAN DI PUSAT KOTA TEHERAN//
PENDUKUNG OPOSISI MEMBAWA POTRET KECIL MOUSAVI / MEREKA MENGANCUNGKAN TANDA V / DAN MENERIAKAN SLOGAN MATILAH DIKTATOR // SEMENTARA ITU HANYA BEBERAPA METER / DARI KELOMPOK PENDUKUNG OPOSISI / RIBUAN PENDUKUNG PRESIDEN MAHMOUD AHMADINEJAD TURUN KE JALAN/ MEREKA MENGUSUNG FOTO BESAR AHMADINEJAD / DAN PEMIMPIN TERTINGGI IRAN / AYATOLLAH ALI KHAMENEI / SAMBIL MENERIAKAN MATILAH PENENTANG PEMIMPIN TERTINGGI//

Shot List:
1. Warga Iran yang ujuk rasa pada saat peringatan hari Quds.
2. Puluhan ribu demonstran pendukung oposisi
3. Aparat keamanan yang berjaga di Alun-alun Haft-e-Ir
4. Polisi yang memukul para pemprotes
5. Polisi pada saat melemparkan gas air mata ke pemprotes
6. Orang yang menyerang pimpinan pendukung oposisi
7. Para pendemo pendukung oposisi yang membawa potret kecil Mousavi dengan mengancungkan V
8. Kelompok pendukung presiden Mahmoud Ahmadinejad
9. Pidato Ahmadinejad sebelum shalat jumat di Teheran University


36 komentar:

  1. Ulasan nya singkat padat jelas dan bagus sekali untuk materi review sebagai presenter.

    Email : alexander.vadimitra@yahoo.com

    BalasHapus
  2. artikel yang sangat bermanfaat untuk mengenal lebih dalam dunia presenter.
    email: merrysukma2@gmail.com

    BalasHapus
  3. artikelnya sangat bgs dan dibutuhkan, tolong di share ke email sy ya bang....
    farizmfmf2112@GMAIL.COM

    BalasHapus
  4. Komplit deh tentang presenternya...email yak di atiyafauzan@yahoo.com

    BalasHapus
  5. artikel ini sangat dibutuhkan komplitt email wsetia@gmail.com

    BalasHapus
  6. sipp ne artikelnya share ia ke wsetia01@gmal.com

    BalasHapus
  7. chie92gadismanis@gmail.com

    please send artikelnya penting :)

    BalasHapus
  8. andi.cules29@gmail.com
    please ya butuh banget materi ini

    BalasHapus
  9. marwati.hana@yahoo.com

    makasih :)

    BalasHapus
  10. Taty.cozy@yahoo.com

    butuh banget

    BalasHapus
  11. wiznyfarahiyah@gmail.com
    Tolong yaa, butuh banget soalnya..

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah bisa membantu
    afinimran@gmail.com

    BalasHapus
  13. olla.kadang@gmail.com

    i need this one

    BalasHapus
  14. PANDA NABABAN ???????????????????????????????????????? PUTRA NABABAN?????????????????????????????????

    BalasHapus
  15. ini yang di cari hajargeograf@yahoo.com

    BalasHapus
  16. princesastiannisa@gmail.com
    astiannisanursafitri@yahoo.com

    BalasHapus
  17. boleh ya saya share tulisan mbak...
    email saya di orinerina10@gmail.com

    BalasHapus
  18. Sangat membantu. .
    dc.dclara@gmail.com

    BalasHapus
  19. meily.harta.mh@gmail.com

    BalasHapus
  20. terimakasih, sangat membantu dan bermanfaat sekali.
    rachma23@gmail.com

    BalasHapus
  21. Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
    hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
    profit,bergabung sekarang juga dengan kami
    trading forex fbsasian.com
    -----------------
    Kelebihan Broker Forex FBS
    1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
    2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
    3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
    4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
    5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
    Indonesia dan banyak lagi yang lainya
    Buka akun anda di fbsasian.com
    -----------------
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    Tlp : 085364558922
    BBM : fbs2009

    BalasHapus
  22. auliacampbell@gmail.com
    untuk pengertian host, mbaknya ngutip di buku mana ya mbak? atau ini murni tulisan pribadi? mohon dijawab ya mbak thanks

    BalasHapus
  23. nice conclusion
    vanaero24@gmail.com
    thanks ya

    BalasHapus
  24. ga bisa di copas, boleh minta share ke email saya ya ? delaras075@gmail.com

    BalasHapus
  25. ga bisa di copas min
    tolong minta share ke email saya donk
    gultomsunsugos@gmail.com
    pleas help me min

    BalasHapus

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021