Minggu, 13 Oktober 2013

KASUS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

KASUS DALAM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

  1. Bagaimana menurut pendapat saudara masalah anak usia dini yang diasuh oleh asisten rumah tangga dan yang dititipkan di Taman Penitipan Anak jika dikaitkan dengan konsep perkembangan?
Lingkungan (environtment) sebagai factor penting pengaruh perkembangan manusia, akan sangat berpengaruh terhadap Perkembangan anak. Terlebih anak usia dini yang pada hakikatnya sedang proses Awal mengenal kehidupan, cara bersikap, cara berinteraksi, dan disisi lain sedang Manja-manjanya dalam berperilaku.
 akan sangat buruk proses perkembangannya jika pengasuhannya diberikan pada ART atau di TPA, Anak akan merasa orangtuanya tidak sayang dan bahkan tidak jarang yang jauh lebih dekat dengan ART dibandingkan dengan Orang tuanya. Harusnya setiap orang menyadari bahwa perkembangan anak usia dini, dari lahir sampai Usia 10 tahun masih SANGAT Membutuhkan peran orangtua, dimana mulai usia 6 tahun anak akan membutuhkan sosok Ibu atau ayahnya sesuai jenis kelaminnya untuk membantu perkembangannya. Sedangkan jika anak diasuh oleh ART maka norma-norma yang harusnya diberikan orang tua tidak tersampaikan dengan baik pada anak. Sebab ART menganggap anak adalah majikan yang harus diurus dan dipenuhi keinginannya tanpa memperhatikan aspekperkembangan yang akan bermasalah dalam pemenuhan itu. Begitupun pada TPA yang pada dasarnya merupakan lingkungan yang dibuat semiformal, anak usia dini yang masih membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tuanya justeru harus diasuh oleh Pengasuh TPA yang tidak hanya mengasuh satu anak. Maka kecemburuan dan perasaan negative lain dalam diri anak akan timbul jika hal it uterus dilakukan maka anak akan tumbuh dengan pribadi yang buruk.
Langkah dan hal paling baik dalam perkembangan anak adalah sebisa mungkin harus diasuh oleh orangtuanya, dengan kasih sayang penuh dan point-point perkembangan yang disampaikan dengan utuh.
  1. Jika saudara ditempatkan bertugas di daerah terpencil tanpa listrik, internet,kelas yang gelap, sekolah yang kecil dan sangat terbatas fasilitas, tanpa whiteboard/blackboard, spidol/kapur. Apa yang saudara lakukan dalam mengajarkan matematika namun sesuai dengan konsep perkembangan siswa. (SD, SMP, SMA).
Proses belajar mengajar merupakan salah satu proses yang dalam aktivitasnya berkaitan erat dengan perkembangan. Terlebih perkeembangan kognitif, dimana proses ini tidak boleh ditiadakan meskipun di daerah terpencil tanpa listrik, internet, dan beragam problem dalam case tersebut. Pengajaran matematika yang dapat diterapkan dalam case ini, adalah pengajaran matematika out door, dimana anak belajar tidak di dalam kelas, melainkan langsung melalui permainan-permainan atau problem solving yang berkaitan dengan konsep matematika. Problem matematika yang diajarkan dalam kondisi tempat tersebut harus dibuat sesederhana mungkin, dimana reverensi tidak bersumber dari internet, melainkan dari Saya sebagai pengajar, yang harus bisa dijadikan sumber bagi mereka. Menulis dan mengajarkan dapat dilakukan dengan menggores di papan dengan arang, atau di pasir dengan ranting, jika materi yang akan disampaikan memang memerlukan itu.
Sebagai contoh, pada proses pembelajaran bilangan bulat, biasanya digambarkan diagram cartesius, yang memuat anka negative, nol, dan positif. Namun kita dapat menggantinya dengan menggunakan Daun Berwarna Beda, misalnya daun Merah untuk Negatif, dan daun Hijau untuk Positif, saat menghadapi kasus, missal 5 + 4 -8 -3 = ?, Maka anak dapat kita bimbing membentuk konsep pemahamannya terhadap bilangan bulat, bahwa “Setiap 1 negativ jika bertemu 1 Positif akan Hilang”. Selanjutnya ajak anak untuk mengambil 5 daun hijau (Simbol 5) lalu mengambil 4 daun Hijau lagi, hingga sekarang dimiliki 9 Daun Hijau, Selanjutnya ambil 8 daun merah, hingga anak memiliki 9 Hijau dan 8 Merah, kembali pada konsep bahwa setiap 1 Positif bertemu satu negative akan nol, maka biarkan anak membuang sepasang Positif-negatif dari daun yang dimiliki. Hingga tersisa 1 daun Hijau (artinya sisa 1), selanjutnya biarkan anak mengambil 3 daun merah, dan melakukan hal yang sama, hingga ditangannya tersisa 2 Daun merah (artinya -2), maka melaui perangkat sederhana ini,  konsep bilangan bulat dapat Diajarkan kepada anak.
Selanjutnya untuk konsep matematika yang lain menggunakan metode-metode lain, yang dapat dilakukan dengan murah, efisien, dan tetap tersampaikan ilmu dan manfaatnya.

  1. Bagaimana pelajaran matematika disampaikan jika dikaitkan dengan perkembangan moral?
Setiap konsep dari matematika (meliputi perkembangan matematika, kajiannya, dan penerapannya) sesungguhnya dapat membukakan mata dan mengembangkan Moral anak didik, perkembangan Moral anak dapat digetarkan melalui fenomena-fenomena matematika, hingga kita sebagai pendidik dapat mengatakan bahwa sombong, di=an sifat-sifat buruk lainnya itu tidaklah Berguna bagi kita, sebab diatas kita masih ada mereka-mereka yang begitu pintar, genius, ahli dan handal, serta diatas mereka masih ada yang lain lagi, dan dari  kesemua itu masih ada ALLAH sebagai Tuhan yang menciptakan segalanya, termasuk mereka yang genius itu.
Misalkan anak diajarkan tentang bilangan Real, yaitu bilangan yang memiliki interval dari Negatif tak Hingga hingga Positif Tak hingga, dimana dalam satu interval yang lebih kecil, seperti pada [2,3], artinya semua bilangan Real dari 2 sampai 3, berarti ada 2 lalu 2,000000001 dan juga ada 2,0000000001111 dan seterusnya, ini berarti ada banyak sekali Bilangan Real, pada interval tersebut, bahkan diantara 2 dan 3 ada bilangan-bilangan lain yang totalnya tak hingga. Artinya konsep pemikiran ahli zaman dahulu saat menemukan konsep Real, sangat amat luar biasa, sampai bisa menyimpulkan adanya bilangan-bilangan lain yang ada antara 2 dan 3. Kita sebagai manusia zaman sekarang tidak boleh sombong terhadap apapun, karena setiap hal di muka bumi ini, sungguh luar biasa, contohnya pada Bilangan Real tersebut. Bahwa para ahli yang luar biasa dapat menemukan ilmu baru dan dikembangkan serta diberikan pada dunia untuk perkembangan, mereka tidak sombong,. Karenanya jangan menyombongkan diri dan bermoral buruk.
Untuk konsep matematika lain dapat dibuat kaitannya dengan moral disetiap akhir proses pembelajaran. Dimana anak akan mengerti bagaimana ilmu dibuat, dan bagaimana kebesaran tuhan menciptakan manusia-manusia di bumi ini.


(Wenda Alifulloh, Bandung 6 November 2012)

1 komentar:

  1. Assalamualaikum pak.
    isi blog bapak bagus tp sayang nya bapak terlalu pelit untuk membagi ilmu ke semua org, sampai-sampai isi blog nya dilock agar tidak bisa di contoh oleh orang lain yg membutuhkan ilmu ini..
    sayang sekali jika ternyata sifat bapak sepicik dan sepelit itu.
    Terima kasih

    BalasHapus

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021