KASUS DALAM PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
- Bagaimana
menurut pendapat saudara masalah anak usia dini yang diasuh oleh asisten
rumah tangga dan yang dititipkan di Taman Penitipan Anak jika dikaitkan
dengan konsep perkembangan?
Lingkungan (environtment) sebagai factor penting
pengaruh perkembangan manusia, akan sangat berpengaruh terhadap Perkembangan
anak. Terlebih anak usia dini yang pada hakikatnya sedang proses Awal mengenal
kehidupan, cara bersikap, cara berinteraksi, dan disisi lain sedang
Manja-manjanya dalam berperilaku.
akan sangat
buruk proses perkembangannya jika pengasuhannya diberikan pada ART atau di TPA,
Anak akan merasa orangtuanya tidak sayang dan bahkan tidak jarang yang jauh
lebih dekat dengan ART dibandingkan dengan Orang tuanya. Harusnya setiap orang
menyadari bahwa perkembangan anak usia dini, dari lahir sampai Usia 10 tahun
masih SANGAT Membutuhkan peran orangtua, dimana mulai usia 6 tahun anak akan
membutuhkan sosok Ibu atau ayahnya sesuai jenis kelaminnya untuk membantu
perkembangannya. Sedangkan jika anak diasuh oleh ART maka norma-norma yang
harusnya diberikan orang tua tidak tersampaikan dengan baik pada anak. Sebab
ART menganggap anak adalah majikan yang harus diurus dan dipenuhi keinginannya
tanpa memperhatikan aspekperkembangan yang akan bermasalah dalam pemenuhan itu.
Begitupun pada TPA yang pada dasarnya merupakan lingkungan yang dibuat
semiformal, anak usia dini yang masih membutuhkan kasih sayang penuh dari orang
tuanya justeru harus diasuh oleh Pengasuh TPA yang tidak hanya mengasuh satu
anak. Maka kecemburuan dan perasaan negative lain dalam diri anak akan timbul
jika hal it uterus dilakukan maka anak akan tumbuh dengan pribadi yang buruk.
Langkah dan hal paling baik dalam perkembangan anak
adalah sebisa mungkin harus diasuh oleh orangtuanya, dengan kasih sayang penuh
dan point-point perkembangan yang disampaikan dengan utuh.
- Jika
saudara ditempatkan bertugas di daerah terpencil tanpa listrik,
internet,kelas yang gelap, sekolah yang kecil dan sangat terbatas
fasilitas, tanpa whiteboard/blackboard, spidol/kapur. Apa yang saudara
lakukan dalam mengajarkan matematika namun sesuai dengan konsep
perkembangan siswa. (SD, SMP, SMA).
Proses belajar mengajar merupakan salah satu proses
yang dalam aktivitasnya berkaitan erat dengan perkembangan. Terlebih perkeembangan
kognitif, dimana proses ini tidak boleh ditiadakan meskipun di daerah terpencil
tanpa listrik, internet, dan beragam problem dalam case tersebut. Pengajaran
matematika yang dapat diterapkan dalam case ini, adalah pengajaran matematika
out door, dimana anak belajar tidak di dalam kelas, melainkan langsung melalui
permainan-permainan atau problem solving yang berkaitan dengan konsep
matematika. Problem matematika yang diajarkan dalam kondisi tempat tersebut
harus dibuat sesederhana mungkin, dimana reverensi tidak bersumber dari
internet, melainkan dari Saya sebagai pengajar, yang harus bisa dijadikan
sumber bagi mereka. Menulis dan mengajarkan dapat dilakukan dengan menggores di
papan dengan arang, atau di pasir dengan ranting, jika materi yang akan disampaikan
memang memerlukan itu.
Sebagai contoh, pada proses pembelajaran bilangan
bulat, biasanya digambarkan diagram cartesius, yang memuat anka negative, nol,
dan positif. Namun kita dapat menggantinya dengan menggunakan Daun Berwarna
Beda, misalnya daun Merah untuk Negatif, dan daun Hijau untuk Positif, saat
menghadapi kasus, missal 5 + 4 -8 -3 = ?, Maka anak dapat kita bimbing
membentuk konsep pemahamannya terhadap bilangan bulat, bahwa “Setiap 1 negativ
jika bertemu 1 Positif akan Hilang”. Selanjutnya ajak anak untuk mengambil 5
daun hijau (Simbol 5) lalu mengambil 4 daun Hijau lagi, hingga sekarang
dimiliki 9 Daun Hijau, Selanjutnya ambil 8 daun merah, hingga anak memiliki 9
Hijau dan 8 Merah, kembali pada konsep bahwa setiap 1 Positif bertemu satu negative
akan nol, maka biarkan anak membuang sepasang Positif-negatif dari daun yang
dimiliki. Hingga tersisa 1 daun Hijau (artinya sisa 1), selanjutnya biarkan
anak mengambil 3 daun merah, dan melakukan hal yang sama, hingga ditangannya
tersisa 2 Daun merah (artinya -2), maka melaui perangkat sederhana ini, konsep bilangan bulat dapat Diajarkan kepada
anak.
Selanjutnya untuk konsep matematika yang lain
menggunakan metode-metode lain, yang dapat dilakukan dengan murah, efisien, dan
tetap tersampaikan ilmu dan manfaatnya.
- Bagaimana
pelajaran matematika disampaikan jika dikaitkan dengan perkembangan moral?
Setiap konsep dari matematika (meliputi perkembangan
matematika, kajiannya, dan penerapannya) sesungguhnya dapat membukakan mata dan
mengembangkan Moral anak didik, perkembangan Moral anak dapat digetarkan
melalui fenomena-fenomena matematika, hingga kita sebagai pendidik dapat
mengatakan bahwa sombong, di=an sifat-sifat buruk lainnya itu tidaklah Berguna
bagi kita, sebab diatas kita masih ada mereka-mereka yang begitu pintar,
genius, ahli dan handal, serta diatas mereka masih ada yang lain lagi, dan
dari kesemua itu masih ada ALLAH sebagai
Tuhan yang menciptakan segalanya, termasuk mereka yang genius itu.
Misalkan anak diajarkan tentang bilangan Real, yaitu bilangan
yang memiliki interval dari Negatif tak Hingga hingga Positif Tak hingga,
dimana dalam satu interval yang lebih kecil, seperti pada [2,3], artinya semua
bilangan Real dari 2 sampai 3, berarti ada 2 lalu 2,000000001 dan juga ada
2,0000000001111 dan seterusnya, ini berarti ada banyak sekali Bilangan Real,
pada interval tersebut, bahkan diantara 2 dan 3 ada bilangan-bilangan lain yang
totalnya tak hingga. Artinya konsep pemikiran ahli zaman dahulu saat menemukan
konsep Real, sangat amat luar biasa, sampai bisa menyimpulkan adanya
bilangan-bilangan lain yang ada antara 2 dan 3. Kita sebagai manusia zaman
sekarang tidak boleh sombong terhadap apapun, karena setiap hal di muka bumi
ini, sungguh luar biasa, contohnya pada Bilangan Real tersebut. Bahwa para ahli
yang luar biasa dapat menemukan ilmu baru dan dikembangkan serta diberikan pada
dunia untuk perkembangan, mereka tidak sombong,. Karenanya jangan menyombongkan
diri dan bermoral buruk.
Untuk konsep matematika lain dapat dibuat kaitannya
dengan moral disetiap akhir proses pembelajaran. Dimana anak akan mengerti
bagaimana ilmu dibuat, dan bagaimana kebesaran tuhan menciptakan
manusia-manusia di bumi ini.
(Wenda
Alifulloh, Bandung 6 November 2012)
Assalamualaikum pak.
BalasHapusisi blog bapak bagus tp sayang nya bapak terlalu pelit untuk membagi ilmu ke semua org, sampai-sampai isi blog nya dilock agar tidak bisa di contoh oleh orang lain yg membutuhkan ilmu ini..
sayang sekali jika ternyata sifat bapak sepicik dan sepelit itu.
Terima kasih