Selasa, 15 Oktober 2013

Idul Adha Tanpa Keluarga (Tahun Kedua)

               Hai teman-teman, apa kabar ?. pagi tadi kau ngejalanin sholat Idul Adha kedua tanpa keluargaku. Bareng Ijal, temanku. Kita berangkat pukul 6 lebih dan mencari tempat sholat di daerah kami, karena ini pertama kalinya kami sholat di daerah Itu (KPAD-GERLONG).

                Pada saat diperjalanan kami mengikuti orang-orang yang berbondong-bondong pergi sholat, samapai akhirnya kami menemukan Bahwa Lokasi Sholatnya adalah di Lapangan Sepakbola.

                Perjuangan belum usai, Pada waktu kami datang kami langsung ambil wudhu di Masjid terdekat dan kemudian menuju Lapangan. Terkejut dan ngerasa aneh si, sebab sholatnya tanpa Tikar artinya jamaah bawa alas sendiri, aku dan Ijal yang tidak mengerti aturan main ini bingung, karena kita hanya membawa sajadah saja, kecuali aku yang juga membawa kain Songket Melayu. Kalau di Dearahku , saat kita sholat dilapangan maka Warga sekitar membawa Tikar yang besar yang memuat banyak orang, tapi pada kesempatan kali ini, mereka hanya membawa Koran beberapa lembar untuk Diri mereka sendiri, aku sendiri segan untuk meminta dari mereka.


                Mulanya aku dan ijal berusaha mencari orang yang jualan Koran, tapi rupanya tidak ada sama sekali. Dan aku sendiri dalam hati sempat ingin pindah tempat sholat saja. Karena Lokasi Lapngan yang rumput-rumputnya basah ditambah Tak ada Warga yang seperti warga di Daerahku membawa alas yang besar.




                Karena waktu yang mepet pada akhirnya aku memilih untuk nekad tanpa tikar atau Koran, aku hamparkan kain songket Hitam-Hijau ku sebagai alas dan diatasnya aku letakkan sajadah biru yang sesuai dengan Pakaian melayu Biru yang aku kenakan pagi tadi.





                Sampai sholat berakhir aku masih saja kepikiran hal ini, Ada ratusan jemaah sholat yang semuanya membentangkan Koran. Ah.. bagaimana nanti ya, pikirku.. sampai waktu khutbah berkhir. Kami semua serempak berdiri dan Menuju pintu keluar lapangan sembari berdesakan mengantri.. tampak sepanjang mata memandang di lapangan itu penuh dengan sampah Koran yang ditinggalkan begitu saja oleh Mereka.


                Oh, idul adhaku kali ini tak beda jauh dengan yang lalu, ada kekesalan sendiri kalau tahun sebelumnya bermasalah dengan air, sekarang dengan alas.. aku semkain bersyukur karena aku pernah berada ditengah-tengah warga Di daerahku sana, dimana Mereka membawa tikar untuk dikenakan bersama, efeknya selesai sholat lapangan tetap bersih dan menurutku juga mereka sang empunya tikar akan mendapatkan pahala dari Allah sebab membiarkan barang miliknya dikenakan untuk bersujud kepadanya..

                Ah, Idul adha selalu mengisahkan hal yang Menyedihkan.. ditambah lagi sejak pagi Keluargaku Tak menelponku.. aku hanya sempat sms mengucapkan selamat hari raya Idul Adha..
                Oke, Ada kisah apa ya di Idul adhaku tahun depan ?..
mm.. semoga Allah selalu melindungiku.. J


_WENDA ALIFULLOH_Bandung 15 Oktober 2013_ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021