Hai
teman-teman, apa kabar ?. pagi tadi kau ngejalanin sholat Idul Adha kedua tanpa
keluargaku. Bareng Ijal, temanku. Kita berangkat pukul 6 lebih dan mencari
tempat sholat di daerah kami, karena ini pertama kalinya kami sholat di daerah
Itu (KPAD-GERLONG).
Pada saat diperjalanan kami
mengikuti orang-orang yang berbondong-bondong pergi sholat, samapai akhirnya
kami menemukan Bahwa Lokasi Sholatnya adalah di Lapangan Sepakbola.
Perjuangan belum usai, Pada
waktu kami datang kami langsung ambil wudhu di Masjid terdekat dan kemudian menuju
Lapangan. Terkejut dan ngerasa aneh si, sebab sholatnya tanpa Tikar artinya
jamaah bawa alas sendiri, aku dan Ijal yang tidak mengerti aturan main ini
bingung, karena kita hanya membawa sajadah saja, kecuali aku yang juga membawa
kain Songket Melayu. Kalau di Dearahku , saat kita sholat dilapangan maka Warga
sekitar membawa Tikar yang besar yang memuat banyak orang, tapi pada kesempatan
kali ini, mereka hanya membawa Koran beberapa lembar untuk Diri mereka sendiri,
aku sendiri segan untuk meminta dari mereka.
Mulanya aku dan ijal berusaha
mencari orang yang jualan Koran, tapi rupanya tidak ada sama sekali. Dan aku
sendiri dalam hati sempat ingin pindah tempat sholat saja. Karena Lokasi
Lapngan yang rumput-rumputnya basah ditambah Tak ada Warga yang seperti warga
di Daerahku membawa alas yang besar.
Karena waktu yang mepet pada
akhirnya aku memilih untuk nekad tanpa tikar atau Koran, aku hamparkan kain
songket Hitam-Hijau ku sebagai alas dan diatasnya aku letakkan sajadah biru
yang sesuai dengan Pakaian melayu Biru yang aku kenakan pagi tadi.
Sampai sholat berakhir aku masih
saja kepikiran hal ini, Ada ratusan jemaah sholat yang semuanya membentangkan Koran.
Ah.. bagaimana nanti ya, pikirku.. sampai waktu khutbah berkhir. Kami semua
serempak berdiri dan Menuju pintu keluar lapangan sembari berdesakan
mengantri.. tampak sepanjang mata memandang di lapangan itu penuh dengan sampah
Koran yang ditinggalkan begitu saja oleh Mereka.
Oh, idul adhaku kali ini tak
beda jauh dengan yang lalu, ada kekesalan sendiri kalau tahun sebelumnya
bermasalah dengan air, sekarang dengan alas.. aku semkain bersyukur karena aku
pernah berada ditengah-tengah warga Di daerahku sana, dimana Mereka membawa
tikar untuk dikenakan bersama, efeknya selesai sholat lapangan tetap bersih dan
menurutku juga mereka sang empunya tikar akan mendapatkan pahala dari Allah
sebab membiarkan barang miliknya dikenakan untuk bersujud kepadanya..
Ah, Idul adha selalu mengisahkan
hal yang Menyedihkan.. ditambah lagi sejak pagi Keluargaku Tak menelponku.. aku
hanya sempat sms mengucapkan selamat hari raya Idul Adha..
Oke, Ada kisah apa ya di Idul
adhaku tahun depan ?..
mm.. semoga
Allah selalu melindungiku.. J
_WENDA
ALIFULLOH_Bandung 15 Oktober 2013_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.