Senin, 11 Maret 2013

Belajar Dari Hallayu Korea

gita ayu

Oleh GITA AYU ANDARY
(Mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika / FPMIPA UPI)

Korea, mendengarnya saja sudah tidak asing ditelinga kita.”Korea” yang dimaksud adalah Korea Selatan. Korea identik dengan K-Pop dan K-Drama nya yang sedang digandrungi oleh orang Indonesia khususnya para remaja Indonesia, termasuk saya tentunya. Tentu saja hal ini menimbulkan pro dan kontra yang besar. Memang diakui bahwa semenjak datangnya virus ini banyak hal positif yang kita dapat, tetapi disisi lain sangatlah miris melihat para fans yang berlebihan dan terlalu fanatik dengan idolaya.
Di Indonesia, banyak yang mengakui dirinya sebagai fans sejati, mengikuti berita-berita tentang idolanya, marah-marah ketika idolanya digosipkan dengan artis lain, lebih parah lagi “meneror” artis tersebut. Perbuatan seperti itu sangatlah disayangkan, bolehlah kita mengidolakan seseorang tetapi ada suatu batasan-batasan kewajaran yang harus kita punya. Tidak hanya itu saja, lebih memalukan lagi banyaknya orang dan artis yang menjiplak kekhasan konsep boyband dan girlband yang beraliran K-Pop. Tentu saja hal ini membuat para pengikut Hallyu atau gelombang Korea ini gemas. Tidak hanya fans, artis-artis Korea pun ikut berkomentar tentang hal ini. Seperti yang dilansir di suatu website betapa kecewanya para artis Korea tersebut ketika mengetahui segala konsep musiknya di copy-paste oleh suatu grup yang ada di Indonesia. Lalu tidakkah kita malu? Mengapa bisa terjadi? Apa yang menyebabkan Indonesia seperti itu? Bagaimana cara kita menyikapinya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang selintas ada dipikiran kita.

Korea? Boyband? Girlband? Canggih?
Korea merupakan salah satu negara tersukses dalam dunia hiburan, entah itu dari aspek musik, film, ataupun serial dramanya. Kini, Hallyu sedang menyebar di seluruh penjuru dunia dengan tidak mudah. Lalu mengapa korea bisa melebarkan sayap di kancah internasional? Ternyata ada senjata-senjata ampuh yang bisa menyebabkan hal itu terjadi, yaitu dukungan penuh pemerintah Korea terhadap perkembangan dunia hiburan korea, artis-artis terlatih dan masyarakat yang cinta produk dalam negri. Itulah yang menyebabkan Korea bisa diterima oleh dunia.
Hallyu dimulai dengan kesuskesan di serial tv drama seperti Full House, Winter Sonata, Dae Jang Geum, Princess Hours, Sassy Girl, Endless Love, dan yang paling tidak asing di telinga kita adalah serial drama BBF (Boys Before Flowers) yang telah banyak menyita perhatian para penonton di dunia. Di dalam serial tv darama tersebut mereka menyajikan cerita-cerita yang alurnya tidak mudah ditebak dan selalu berakhir indah dan menjadi impian para penontonnya. Di sisi lain, mereka menampilkan aktor dan aktris terbaik juga memiliki roman indah dipandang mata yang menyebabkan penonton terpikat.
Dalam industri musik, mereka tidak asal-asalan dalam membentuk dan me-launching­ ­artis. Faktanya, dalam membentuk suatu boyband misalnya, mereka mengaudisi banyak anak yang memiliki bakat sekitar umur 12-14 tahun untuk dilatih (trainee) agar memiliki keterampilan yang lebih bagus. Pelatihan pun tidak hanya beberapa bulan, minimalnya 6 bulan masa pelatihan sampai debut. Dan tak sedikit calon bakal artis yang tidak kuat dengan pelatihannya sehingga mereka mengundurkan diri. Musik korea dalam pembungkusannya memiliki ciri khas tertentu, yaitu:
gita ayu 2
  1. K-Pop identik dengan musik electric dengan tempo musiknya yang cepat dan biasanya dibawakan dengan rap. Jenis musik yang easy listening dan ceria membuat para pendengar dengan mudahnya menghafal irama-irama musik korea.
  2. Musiknya selalu memiliki koreografi yang unik dan indah yang menjadi ciri suatu musik yang dibawakannya sehingga kita sebagai penikmat bisa merasakan sajian audio dan visual secara bersamaan. Dan ketika sewaktu-waktu kita mendengar musik tersebut kita akan teringat dengan gerakan-gerakan yang menjadi identitas musik terserbut, seperti Gangnam Style yang menyeruak hampir di seluruh dunia. Gangnam Style merupakan lagu yang dipopulerkan oleh PSY asal Korea yang memiliki ciri khas dengan menari-nari layaknya orang sedang menunggang kuda. Contoh lain seperti lagu Sorry Sorry yang dipopulerkan boyband Super Junior dengan ciri khasnya yaitu menggosok-gosokkan telapak tangannya. Itu menunjukkan bahwa setiap lagu yang mereka bawakan memiliki koreo yang khas. Menurut beberapa sumber, break dance korea merupakan salah satu break dance terbaik yang telah diakui dunia. Maka jangan aneh ketika kita pertama melihat video klip boyband korea rata-rata melakukan break dance.
  3. Mereka memiliki gaya berpakaian yang glamour. Fashion mereka biasanya mewah, dihiasi dengan bulu-bulu ataupun dengan pernak pernik yang bercahaya, glitter, dsb. Tidak terbatas pada wanita saja style mereka yang mewah seperti itu, para pria pun tidak kalah fashionable. Selain itu, fashion sehari-hari ala korea yang simple, lucu, dan ringan itu menjadi suatu trendsetter di beberapa negara, termasuk Indonesia. Karena kekhasan merea itu membuat penampilan mereka semakin nyentrik dan diikuti oleh banyak orang.

Dalam bidang teknologi, korea memiliki teknologi canggih yang telah menyebar diseluruh penjuru dunia. Misalnya dalam barang elektronik ternyata LG dan Samsung merupakan merk ternama perusahaan elektronik asal Korea. Mereka, industri musik dan industri teknologi, bekerja sama untuk memasarkan hasil karya mereka pada dunia. Contoh konkritnya saat ini sedang maraknya Smartphone berbasis Android produksi Samsung yang sedang gencar-gencarnya dibuat dan digunakan oleh banyak orang di dunia. Hampir setiap orang memiliki benda canggih tersebut karena selain merk-nya yang terkenal, juga memiliki fitur yang bagus. Dalam pemasarannya, perusahaan tersebut bekerja sama dengan industri musik ataupun perfilman disana,seperti dalam serial drama korea, gadget yang digunakan dalam drama tersebut yaitu gadget yang dikeluarkan oleh perusahaan tertentu.hal ini mengakibatkan para penonton drama tersebut menginginkan gadget yang sama seperti yang ada di drama yang mereka tonton.

Bagaimana dengan Hallyu di Indonesia?
Ini bukan kali pertama Indonesia dilanda oleh suatu gaya dari negara lain, sebelumnya sempat menyeruak seperti harajuku dan bollywood. Reaksinya pun sama seperti ketika masuknya Hallyu ke Indonesia, tetapi respon yang diberikan lebih bersar pada Hallyu. Maraknya boyband dan girlband asal korea sebut saja Girls Generation, Super Junior, Big Bang, SHINee, Miss A, dll “mengilhami” para seniman-seniman di Indonesia untukmembuat grup yang menyerupai seperti mereka, contohnya SM*SH, 7 Icons, Cherry Belle, dll. Hal ini membuat para pengikut Hallyu membanding-bandingkan boy/girlband jebolan Indonesia dengan jebolan “Tuan Rumah” asal Korea. Yang pada akhirnya pencemoohan boy/girlband asal Indonesia.
Fenomena ini memang telah terbukti, karena artis asal Korea tidak asal-asalan dalam pembuatannya. Ada yang mengatakan bahwa artis Indonesia pun dikarantina seperti di Korea, tapi rasa-rasanya masa pelatihannya tidak maksimal dan bahkan mungkin hanya 20% dari yang seharusnya. Terbukti oleh aksi panggung yang bisa dikatakan payah, dance yang tidak kompak, suara fals, bahkan lipsync. Lebih parahnya lagi mereka tidak merasa malu ketika melakukannya.
Di sisi lain, para oknum penggemar fanatik Hallyu memiliki sikap yang kurang baik. Misalnya seperti ini, mereka rela bolos sekolah / kuliah dan memaksa kepada orang tuanya untuk dibelikan tiket konser idolanya yang harganya tidak murah. Miris sekali, seharusnya mereka tidak harus melakukan yang seperti itu.

Lalu apa yang harus kita lakukan?
Melihat begitu banyaknya yang sedang dilanda Hallyu, kita sebagai penikmat seharusnya bisa mem-filter sisi positif dan negatifnya.
  1. Dalam industri musik, ketika ingin membentuk artis janganlah hanya asal membentuk, lakukan pelatihan agar ketika debut memiliki skill yang tinggi dan janganlah sampai menjiplak suatu subjek.
  2. Janganlah hanya gara-gara Hallyu bisa mengganggu pekerjaan dan perkuliahan.
  3. Kita jangan hanya menonton saja, menjiplak dan mengikuti apapun yang ada dalam pusaran Hallyu, kita harus bisa mendapatkan inspirasi-inspirasi yang bagus untuk membuat Indonesia maju seperti Korea.
  4. Kita harusnya bisa mengadaptasi sikap-sikap warga Korea yang mencintai produk dalam negeri, pemerintahannya yang mendukung dan berpartisipasi sepenuhnya terhadap perkembangan dunia hiburan negaranya.
Berarti dapat disimpulkan Indonesia pun bisa maju seperti Korea asalkan mengaplikasikan sikap-sikap tersebut dan bisa jadi Indonesia bisa sejajar atau melebihi popularitas Korea. Aktif, responsif, dan antusias terhadap Hallyu boleh, tetapi jangan lupakan budaya sendiri. Mempelajari bahasa asing boleh, tetapi bahasa sendirilah yang diutamakan.

1 komentar:

  1. Jujur saya suka sekali korea, mulai dari perfilm'an nya, fashionya, dan makanannya. Semoga suatu saat saya bisa kesana

    BalasHapus

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021