Rabu, 03 April 2013

Matematika Itu Menyenangkan Loh!

salsabila
Oleh A SALSABILA ISTIQLAL
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika 2012 FPMIPA UPI)

KETIKA kita mendengar kata “matematika”, kebanyakan orang (atau mungkin hampir semuanya saya rasa) menganggapnya sebagai sesuatu yang rumit, abstrak, atau bahkan menyeramkan. Dulu pun saya paling malas jika sudah berurusan dengan mata pelajaran  yang satu ini. Saya pun tidak mengerti alasannya mengapa saya tidak menyukai matematika. Tapi setelah saya pikirkan, pandangan saya terhadap matematika itu (dan pasti sama dengan sebagian besar masyarakat umum terutama pelajar) adalah hasil pengaruh pendapat orang-orang akan matematika yang seolah sudah menjadi ciri khas mata pelajaran itu.
Sebenarnya matematika tidaklah rumit dan menyeramkan. Kita hanya perlu memandang matematika melalui sudut pandang yang berbeda. Tentu tidaklah mudah mengubah pandangan yang sudah “mendarah daging” dikalangan pelajar mengenai matematika tapi bukan berarti kita tidak bisa mengubahnya. Bisa kita ubah salah satunya dengan cara mempelajari matematika melalui hasil penerapannya. Contohnya adalah game.
Banyak matematikawan yang menciptakan game-game otak guna mengenalkan manfaat matematika dan contoh aplikasi dari tiap-tiap konsepnya. Contohnya adalah Ivan Moscovich. Ia adalah desainer game dan mainan, pencipta puzzle, seniman, dan penemu yang dikenal dan diakui secara internasional. Ia adalah penulis serial buku “MindGames” dan “The Big Book of Brain Games” yang disebut The Washington PostAn Opus… mixing math with wonder (sebuah opus… mencampurkan matematika dengan ketakjuban)”. Karena buku beliaulah saya mulai mencintai matematika dan memandangnya dengan cara yang lebih menyenangkan, yaitu game.
Beliau sangat mencintai game. Ia berpendapat bahwa game dapat mengubah cara berpikir seseorang, memandang dunia, dan mengingatkan kita bahwa kita bisa memahami konsep-konsep rumit dan abstrak dengan cara yang menyenangkan sebagai bentuk ekplorasi. Psikolog menemukan fakta bahwa anak-anak belajar mengenai dunia melalui game; maka dari itu orang dewasa pun bisa mendapat manfaat dari game. Walaupun umur kita terus bertambah, otak tak berhenti membentuk neuron dan penghubung-penghubungnya. Menurut penelitian, penting bagi kita untuk terus melatih otak kita seperti kita melatih tubuh kita agar tetap bugar. Seperti yang dikatakan oleh Nob Yoshigara,  “What jogging is to the body, thingking is to the brain. The more we do it, the better we become (manfaat dari jogging bagi tubuh, adalah manfaat berpikir bagi otak. Semakin sering kita lakukan, semakin baik kita berkembang).
Dalam bukunya yang berjudul “The Little Book of Big Brain Games: 517 Ways to Stretch, Strengthen and Grow Your Brain”, terdapat ratusan game yang mampu mengasah kemampuan matematika kita terutama logika yang terbagi menjadi beberapa bab dimana antar bab mengaplikasikan konsep yang berbeda. Berikut ini beberapa contoh kasus yang disebutkan dalam buku tersebut:
1. Halving Seven: Bisakah anda membuktikan bahwa 7 adalah setengah dari 12? (Bab 1: Thingking about PlayThinks)

salsabila 1

2. Lines and Triangles: Dengan tiga garis anda dapat membentuk satu segitiga; dengan empat garis, membentuk empat segitiga. Bisakah anda membentuk sepuluh segitiga dengan menambah dua garis lurus pada tiga garis pada gambar dibawah ini? (Bab 3: Points and Lines)

salsabila 2


3. Nine-Point Problem: Bisakah anda menghubungkan kesembilan titik dengan empat garis lurus tanpa mengangkat pensil anda (tidak terputus)? Bisakah anda memecahkan masalah ini hanya dengan menggunakan tiga garis lurus?
.    .    .
.    .    .
.    .    .

Ketiga kasus diatas memiliki tingkat kesulitan 4-6 dari 10. Jika dibandingkan dengan bentuk soal cerita dan contoh kasus yang ada di buku paket kita terlihat sangat mudah dan menarik, bukan? Lalu bagaimana dengan hasil pemecahan masalah di atas yang telah anda kerjakan? Apakah mudah atau justru sulit? Mari kita lihat pembahasannya:

1. Penulisan bilangan Romawi untuk angka 7 (VII) dapat dibuat dengan cara memotong secara horizontal bilangan Romawi untuk angka 12 (XII). Maka dari itu dapat dikatakan bahwa 7 adalah setengah dari 12. (Apakah ide ini sempat muncul di pikiran anda?)
salsabila 3

2. Ilustrasi:
salsabila 4

Keterangan:
-          Garis hitam adalah garis awal yang telah diberikan.
-          Garis coklat adalah garis yang ditambahkan.

3. Ilustrasi: Penyelesaian dengan empat garis.

salsabila 5
Keterangan:
-          Tarik garis diagonal melewati titik kanan atas, titik tengah, hingga titik kiri bawah.
-          Tarik garis horizontal dari titik kiri bawah melewati titik tengah bawah dan titik kanan bawah.
-          Tarik garis diagonal melewati titik tengah kanan dan titik tengah atas.
-          Tarik garis vertical melewati titik kiri atas, titik kiri tengah, hingga titik kiri bawah.
Untuk penyelesaian masalah menggunakan tiga garis, silakan dicoba sendiri dan jadikan tantangan anda

Nah, setelah melihat dan mencoba memecahkan beberapa contoh kasus di atas, bukankah konsep-konsep matematika menjadi dapat lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan?.  So, jangan pesimis bagi anda yang merasa bahwa matematika itu sulit. Anda salah! Karena matematika itu mudah dan menyenangkan. Tinggal bagaimana anda memandang permasalahannya dan seberapa besar kemauan dan usaha anda untuk mendapatkan solusinya. Saya sebagai calon pendidik matematika berharap, dengan ulasan singkat mengenai salah satu metode untuk memahami konsep-konsep matematika yaitu game, akan menjadi inspirasi bagi kita untuk mengajarkan konsep-konsep matematika dengan cara yang mudah dipahami oleh anak didik kita nanti, serumit apapun permasalahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021