Kamis, 04 April 2013

Matematika, Teman Sejati

1

Oleh NURUL SYIFA FAUZIAH
(Mahaiswa Pendidikan Matematika, FP MIPA UPI)
MATEMATIKA. Apa sih yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata “matematika”? Angka? Sulit? Ribet? Cacing bertumpuk alias integral? Atau apa? Pernahkan ketika seseorang menyebut kata “matematika” teman-teman berpikir bahwa matematika itu adalah teman sejati yang asik dan unik? Jika teman-teman berpikir bahwa matematika itu sulit dan ribet maka mulai dari sekarang mari kita ubah mindset kita tentang itu menjadi matematika itu teman sejati yang asih dan unik. Betapa tidak? Setiap hari teman-teman pasti secara tidak sadar bertemu dengan yang namanya matematika. Ketika teman-teman pergi ke sebuah toko pasti hal yang teman-teman lakukan adalah melihat uang kemudian menghitungnya. Itu adalah matematika. Ketika teman-teman naik angkot kemudian menghitung uang dan ongkos, itu juga matematika. Ketika teman-teman menghitung lembaran kertas, itu juga matematika. Lalu alasan apa lagi yang dapat membantah bahwa matematika itu adalah teman sejati kita?

Nah, sebelum kita menjadikan matematika teman sejati lebih baik kita mengenal matematika terlebih dahulu. Apa sih sebenarnya matematika? Di situs www.wikipedia.org dituliskan bahwa matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά – mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika sebagai ilmu dasar segala bidang ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, dari mulai usia pendidikan dini yang kita kenal dengan PAUD, Sekolah Dasar, sampai Perguruan Tinggi selalu melibatkan matematika pada mata pelajaran wajib atau kuliahnya. Menurut para Ilmuwan, matematika merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Nah oleh sebab itu, jika kita ingin belajar ilmu pengetahuan maka terlebih dahulu harus mengenal matematika. Lalu apa yang harus dilakukan untuk menjadikan matematika sebagai teman sejati? Pertama hal yang harus kita lakukan adalah mengenal matematika kemudian menjadikan matematika sebagai teman, dan yang terakhir kita harus mencintai matematika. Bagaimana cara mencintai matematika sedangkan dari awal sudah tidak suka? Nah maka dari itu mengubah mindset kita terhadap matematika merupakan salah satu yang penting. Seberapa penting sih? Mari kita simak sebuah cerita.
Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, Benama Nick. Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun atasan mereka, semuanya pulang lebih awal namun pegawai bernama Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, namun semua orang di kantor sudah pergi menghadiri pesta ulang tahun atasannya sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Nick.
Tangan Nick sudah memerah bahkan membengkak memukul pintu mobil itu, Akhirnya Nick duduk. Semakin dia berpikir semakin dia merasa takut. dalam hatinya dia  berpikir bahwa sudu di dalam mobil pengangkut es pasti di bawah 0 derajat celsius. Dia terus berpikir bahwa ia akan meninggal kedinginan di dalam mobil boks pendingin tersebut.
Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. Mereka  membuka pintu mobil pengangkut es tersebut dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Ternyata Nick telah meninggal. Yang membuat mereka heran adalah, listrik mobil untuk menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar itu juga ada cukup  oksigen  untuknya,  dan yang lebih mengherankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja,  tetapi Nick meninggal kedinginan dan membeku.
Dari cerita tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mindset seseorang terhadap sesuatu sangat mempengaruhi bagaimana kehidupan mereka kedepannya dan akan seperti yang dipikirkannyalah kemungkinan besar yang akan terjadi.
Jadi mindset tentang matematika sulit, ribet, dan memusingkan itu harus segera dihilangkan dan dirubah menjadi matematika itu menyenangkan, mudah, bahkan matematika itu adalah teman sejati.
Apa sih keuntungan menjadikan matematika itu teman sejati? Apakah menjadikan kita kaya raya? Menjadikan kita banyak teman? Menjadikan kita selalu menjadi juara kelas? Atau apa? Tentu semua itu bisa didapatkan dengan atau tanpa matematika namun hal yang paling penting yang harus teman-teman tahu adalah bahwa ketika kita menjadikan matematika sebagai teman sejati maka kita dapat mencari ilmu pengetahuan lebih banyak lagi. Mengapa? Karena matematika merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Memang benar, tanpa matematika pun teman-teman bisa mencari ilmu pengetahuan lebih banyak, namun teman-teman akan merasa bingung dengan hitungan-hitungan dan bahasa-bahasa matematika yang dimunculkan di sana. Lalu jika teman-teman berkata, matematika itu kan tidak hanya menghitung satu ditambah satu sama dengan dua? Nah hal-hal lain tentang matematika yang tentunya lebih menyenangkan akan teman-teman cari ketika teman-teman sudah menjadikan matematika sebagai teman sejati.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk sama-sama menjadikan matematika sebagai teman sejati yang mengiringi setiap langkah mencari ilmu. Tak perlu muluk-muluk dalam menjadikan matematika sebagai teman sejati, cukup merasa bahwa matematika itu selalu hadir dalam hidup maka teman-teman akan merasa bahwa matematika memang teman sejati teman-teman. Dari hal itulah teman-teman akan ingin mengetahui lebih tentang matematika serta akan lebih mencintai matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Budayakan Berkomentar yang Baik, Sopan, dan Ramah, Sesuai Budaya Indonesia.

WENDA ALIFULLOH Produksi 2021