Oleh AINUN KARIMAH
(Mahasiswi Pendidikan Matematika 2012 FPMIPA UPI)
SOBAT, Apa yang terlintas dipikiran kalian ketika pertama kali
mendengar matematika? Wah mungkin pendapat kalian seperti pelengkap
gradasi warna yang utuh. Mulai dari hitam hingga putih pekat. Ya, mulai
dari anggapan betapa mematikannya matematika itu hingga mengasyikkannya
matematika itu. Betul? tidak ada yang perlu disalahkan diantara pendapa
kita. Karena anggapan kita tentang sesuatu, yaitulah diri kita. Terlepas
dari itu semua, saya ingin mengajak teman-teman untuk mendalami lautan
matematika. Tanpa perlu menyentuh airnya, cukup melihat betapa rumit
sekaligus indahnya dunia di dasar laut matematika dengan kapal selam
ilmu pengetahuan. Penasaran?Matematika itu mother of scient. Tentu kalian sering mendengar slogan ini bukan? Memang benar, toh tanpa matematika, ilmu fisika tidak memiliki dasar membuat formula, ilmu kimia tidak bisa menentukan tinggi pH misalnya. Dan ilmu biologi tidak bisa menentukan jumlah populasi suatu habitat, dsb. Terlebih dari itu semua, matematika juga sebuah ungkapan bahasa. Kalau yang sudah tamat belajar kalkulus 1, pasti ga asing dengan rumus ini
terjemahannya, limit fungsi f untuk x mendekati a adalah L jika untuk setiap bilangan epsilon lebih besar dari nol terdapat suatu bilangan epsilon lebih besar dari nol sehingga berlaku mutlak dari fungsi x dikurangi L kurang dari epsilon asalkan nol lebih kecil dari mutlak x dikurangi a kurang dari epsilon. Menarik? Matematika itu seperti misteri teka-teki penuh kode yang berharap untuk dipecahkan bukan?
Ketika saya mengikuti kuliah geometri analitik, “Semua yang ada di alam ini bisa kita gambarkan dengan matematika!” ucap dosen saya. Dengan mata yang berbinar-binar, cukup membuka cakrawala, hakikat sebuah ilmu unik yang Allah ciptakan ini. Betapa tidak? alam yang kita pijak sekarang pun, bisa kita ungkapkan dengan sebuah globe mungil atau peta datar yang pernah kita lihat sebelumnya. Tidak sebatas seperti memindahkan gas ke dalam balon globe atau sekedar kotak-kotak denah peta tanpa makna. Tapi bagaimana kita bisa menentukan letak suatu pulau dengan nilai perbandingan. Atau menentukan titik dimana kita berpijak dengan bidang cartecius. Ya! ilmu pasti ini menjawab rahasia alam.
“Ilmu matematika mengajarkan kita bahwa sesulit apapun masalah kita, pasti ada jalan untuk mencapai tujuan.”
Pernah mengerjakan soal E8 ini? Bagaimana cara menghitungnya?Atau paling tidak, cukuplah menjumpai soal ini. Dikatakan mudah, nggak juga. Dikatakan sulit, pastinya. Tapi setelah empat tahun bekerjasama dengan intensif, 18 matematikawan terkemuka dan pakar komputer dari Amerika Serikat dan Eropa berhasil memetakan E8, salah satu struktur matematika terumit dan terbesar. Jangan mengatakan sulit dahulu sebelum mengerjakan soal matematika, tapi fokuslah untuk bagaimana memecahkan persoalannya. Jadi, sesulit apapun masalah yang kamu hadapi saat ini, pasti ada jalan keluarnya!
Apakah matematika sebatas menghitung saja? Saya katakan tidak. Awal saya menginjakkan kaki di kelas matematika, salah seorang teman saya menanyakan, “mengapa 1+1=2? Apa buktinya?” awalnya bingung bagaimana menjawabnya. Tengoklah buku analisis real. Bukunya sangat dahsyat bagi para pemula seperti saya ini. Namun setelah mengetahui bagaimana membuktikannya, pelajaran yang dapat dipetik, matematika tidak sekedar hitung menghitung belaka yang anak kecil pun juga bisa menjawab soal integral kalkulus sekali pun. Tetapi matematika mengasah kita untuk berfikir secara logis, nalar kita bekerja dan pernyataan kita pun bisa dipertanggungjawabkan. Karena anak matematika itu selalu mempunyai dalil dan hukum-hukumnya (kami menyebutnya teorema dan aksioma).
Sudah merasakan betapa indahnya matematika itu? Coba kita mengintip Al Quran yang tiada satupun yang dapat menandingi kehebatannya. Dan ternyata, dengan ilmu matematika, Al Quran terbukti sebagai kitab yang terjaga kemurniannya. Seorang matematikawan menemukan sebuah kode dalam Al Quran. Dengan mengoperasikan bacaan dan bilangan sebagai koordinat bacaan. Seperti buku Matematika Islam karya KH Fahmi Basya.Wallahu’alam.
52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami [546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. |
Dari ulasan-ulasan yang telah saya paparkan, dibalik sekelumitnya matematika, ada apa dengan matematika? Ada banyak definisi untuk mengartikan ilmu unik ini. Matematika adalah suatu bahasa berupa simbol-simbol. Matematika adalah ilmu yang mengajarkan untuk tekun dan bekerja keras untuk menuju kesatu tujuan. Dan matematika adalah ilmu yang dapat kita implementasikan di kehidupan sehari-hari maupun dapat memecahkan fenomena alam yang terjadi. Ujung dari bertambahnya ilmu kita akan matematika itu sendiri, hakikatnya kita akan menggambarkan satu sosok yang Maha Agung. Ya, menggambarkan keagunganNya dengan matematika. Hingga bertambahlah suatu keyakinan kita akan suatu prinsip. Prinsip kita layaknya memahami alam dengan aksioma, postulat dan teorema. Semoga bermanfaat dan tetap semangat!